Aku
Kartini itu
yang terbelenggu adat
terpenjara oleh tradisi
terkungkung oleh apa yang disebut feodalisme
padahal getaran di dadaku membuncah
oleh ratap tangis rakyatku
mendesing, menderu di telingaku erangan dan rintihnya
"Kerja!Kerja! Kerja! Perjuangkan kebebasanmu Kartini!
Baru kemudian kalau kau telah bebaskan dirimu sendiri dengan kerja, dapatlah kau menolong orang lain!.."
---
Tembok ini boleh saja mengurung ragaku
namun bukan jiwa dan semangatku
penaku ini yang akan tajam berbicara