Lihat ke Halaman Asli

Prapti Winarni

SUKSES ADALAH PILIHAN

Perlunya Menumbuhkan Kesadaran K3 terhadap Peserta Didik Sekolah Kejuruan

Diperbarui: 16 Mei 2020   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PRAPTI WINARNI

NPM : 201842570004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA 2020

"Utamakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karena ini adalah suatu prinsip utama dalam bekerja" adalah sebuah slogan yang sering kita temui di dunia kerja baik diperusahaan besar maupun perusahaan kecil dan slogan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kepada seluruh anggota organisasi bahwa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan adalah hal utama.

Kecelakaan kerja merupakan masalah besar bagi perusahaan. Tidak hanya kerugian materi yang cukup besar, namun bisa memakan korban jiwa. Kecelakaan tidak selalu menyebabkan luka-luka, tetapi dapat menyebabkan kerusakan material dan peralatan yang ada. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga, tidak diharapkan dan tidak terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang maupun lingkungan

Menurut data PT. Jamsostek, kecelakaan kerja di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Faktor penyebab kecelakaan kerja bisa karena Human Error/Unsafe Behavior yang dapat memicu kecelakaan. Resiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja dan dimana saja termasuk di lingkungan tempat kerja. Untuk itu, kesadaran mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi sangat diperlukan. Undang-Undang No. 1/1970 dan No. 23/1992 mengatur mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja  merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya kecelakaan ini. Salah satunya  H.W. Heinrich dalam bukunya "Industrial Accident Prevention" tahun 1931 dikenal sebagai Teori Domino Heinrich. Menurut H.W Heinrich bahwa kontribusi terbesar penyebab kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia yaitu sebesar 88%, 10% lainnya faktor ketidaklayakan properti/aset/barang dan 2% faktor lain-lain. Menurut penelitian yang dilakukannya, tindakan tidak aman ini menyumbang 98% penyebab kecelakaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan sekolah vokasi dengan segala macam kompleksitas resiko dan potensi bahaya kerja yang akan dialami oleh siapa saja yang berada di lingungan kerja maupun di lingkungan sekolah. Berada di SMK seolah-olah kita berada di pabriknya sekolah, beragam kegiatan praktek dilaksanakan di laboratorium, bengkel dan workshop-workshop sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline