Lihat ke Halaman Asli

Purwodadi-Semarang

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Appa kabar?

Sun sithik ya dek.
Kang mas kangen karo kowe
Wis sak awetawis sliraku ora mlaku ono margomu
Kangen iki sak jane ora mung sepisan. Nanging, yo tembe iki aku weruh sliramu maneh

Appa khabar Purwodadi-Semarang?
Wajahmu semakin suram
Hitam legam

Kalo wanita kau sudah tak perawan
Bolong kabeh Anu-mu
Tapi, tetep masih enak buatku goyang setiap meternya

Kecrookk..........

Appa kabar dapor-mu??
Elek toh Suuu..... ; cangkemmu
Purwodadi-Semarang
Lima bulan aku tak menaikimu
Memperkosa setiap tikungan yang pernah membuatku hampir moodaar
Sumpah, ra tekan atiku ngawini kowe

Ya,,,,
Perjalanan malam kita memang sangat mesra
Tapi tak sampai ku-critkan MERaH ku di Anu-mu

Purwodadi-Semarang
Semoga kau jadi mulut yang jujur di akhirat nanti
Atas tuanmu yang memaksa-mu memakai pakaian minin dan dipamerkan kepada sopir2 hidung belang
Tuanmu sangat kejam,
Ia peras pula uang dari hasilmu ngelonte tiap harinya
Ahhhh.....

Purwodadi-Semarang
Kusam legam rai-mu sekarang
Menunduk ke bawah

Desa ngambakrejo, dicipta pada bulan banyak wanita yang jadi pelacur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline