Pada artikel ini Saya mau sharing tentang pengalaman saya menjelajah keindahan pegunungan karst terbesar ketiga di dunia yang terkenal di Sulawesi Selatan, yaitu Rammang-Rammang. Rammang-rammang terletak di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Kalau dari bandara Sultan Hasanuddin (UPG) Makassar, itu kurang lebih 40 menit.
Saya dan beberapa teman Saya mengunjungi Rammang-Rammang setelah 2 hari menjelajah Toraja. Di perjalanan pulang dari Toraja, Saya meminta pada supir bus Toraja-Makassar agar menurunkan Saya di tengah jalan poros Maros-Makassar, lebih tepatnya pertigaan menuju Rammang-Rammang. Jadi kami tidak perlu memulai perjalanan dari Makassar lagi.
Ini menghemat waktu dan costkami. Kami tiba di pertigaan tersebut kurang lebih jam setengah empat pagi hari. Kami melipir sejenak di masjid yang letaknya tidak jauh dari pertigaan tersebut untuk sekedar bersih-bersih dan shalat subuh.
Selama di Rammang-Rammang Saya tinggal di sebuah eco lodge atas rekomendasi teman Saya yang pernah liputan jurnalis di sana. Rammang Rammang Eco Lodge and Coffee namanya.
Sebelum kesana Saya menghubungi Bu Hasma, istri dari Pak Udin, pemilik Rammang-Rammang Eco Lodge ini. Beliau orang yang sangat baik dan pengertian. Teman-teman bisa menghubungi beliau apabila ingin mencoba menginap atau mungkin sekadar makan siang di sana. Nomor teleponnya Saya sharepada bagian bawah artikel yaa.
Saking baiknya, Pak Udin bahkan menawarkan untuk menjemput rombongan kami yang berjumlah 8 orang dengan mobil innova-nya. Alhamdulillah masih muat biarpun agak sempit :p tapi kami sudah bersyukur, beruntung beliau menawarkan jemputan ke cottage-nya. Karena apabila jalan kaki, mungkin bisa ditempuh dalam kurun waktu 30 menit.
Saat itu hujan gerimis di Eco Lodge. Kami semakin malas gerak dan berpikiran untuk tidur-tidur saja seharian, haha. Ditambah pemandangan Eco Lodge yang sangat asri dengan pegunungan karst, kabut, dan sawah hijau. Tapi Bu Hasma sudah membantu kami menyewakan kapal untuk menelusuri sungai di Rammang-Rammang.
Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu hujan reda dulu sedikit, check-in kamar, lalu eksplor Rammang-Rammang. Sedikit review dari Saya, cottage di rammang-Rammang cafe tergolong bersih, listrik sudah ada 24 jam, airnya pun bersih. Sempat di kamar Saya airnya mati tapi Pak Udin dengan sigap langsung membetulkan keran air kami, hehe.
Oia jangan lupa bawa lotion anti nyamuk yaa karena nyamuknya lumayan banyak, hehe. Harga cottage 300000 IDR permalam, perkamar, dan dapat diisi dua orang. Bisa ditambah extra bed seharga 50000 IDR perkasurnya. Harga makanan di Eco Lodge ini sebanding dengan rasanya. Kata Bu Hasma, Pak Udin juga memasak-makanan di Eco Lodge ini loh. Enak banget! Apalagi kalau dinikmati bersama teman-teman.
Berikut spot-spot seru yang bisa teman-teman kunjungi sewaktu di Rammang-Rammang
1. Taman Batu
Spot ini berjarak 10 menit dari Eco Lodge dengan menggunakan kapal. Disini teman-teman bisa melihat batuan karst yang berukuran kecil terhampar di rerumputan. Sebenarnya ada spot batuan karst yang lebih bagus dan menantang yaitu Hutan Batu, akan tetapi berbeda jalur dengan perjalanan sungai ini. Posisi Hutan Batu terletak sebelum dermaga 2 dan dekat cafe bukit Rammang-Rammang.