Lihat ke Halaman Asli

Prananda Ilyasya

Investigasi

Sabang Kilometer 0 Indonesia

Diperbarui: 27 Januari 2021   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Medan, 31 Desember 2020

Hari ini kuceritakan kembali perjalananku di penghujung tahun bersama teman temanku.

Tepat dihari kamis, pukul 20.00wib kami berkumpul di basecamp untuk berangkat ke titik Kilometer 0 indonesia, 9 orang 5 motor dengan penuh keyakinan akan sampai ke sana dengan motor tua yang sedikit berkarat dan tak lekang dimakan oleh waktu. Ini diaa CB100 ku yang dijuluki HEREX , ku engkol, BLARR!! (motor hidup) Gasss BLarrr!!, 

3jam kemudian sampailah kami di peudawa aceh timur, sejenak kami berhenti disambut derasnya hujan, barangkali airhujan meng isyaratkan kami untuk istirahattt , tepat didepan asrama polisi ada ruko, dan diruko itulah tempat kami berteduh, terimakasih bapak ruko yang baik hati sudah mengijinkan kami untuk beristirahat didepan terasnya. matapun terbenam tidurpun tak ter elaki, tengg, pukul 6pagi mentari memanggil, kamipun berjalan, GASS, tunggu dulu kata sigit dengan wajah kelaparan, kita makan dulu.

kuyy!! gak jauh dari situ ada warung nasi, makanlahh kami. semua pesan nasi ditemani teh manis hangat dan kopi hitam,serasa 1 hari itu nikmat aduhayy tutur siteguh. selesai makan kita lanjut perjalanan, BRARRR!!!!!!!!.... jam 1 pun berlalu, senjapun yang sudah terbit kini pergi bersama kenangan, tepat pukul 7malam kami di Tanjakan Janto Gunung semeule motor si raihan mogokkkkk pulakk, ancorr kitaa kata yoga, kami coba betuli, kotak katik sana sini, tak kunjung hidup, hanya ada satu cara, Telponn bg buday, tanya dimana kenalan bengkel daerah aceh ini kata nanda. cek pulsa, bg buday pun kami telpon, dia jawab ada kenalannya tapi dibanda aceh, sontak rehan menjawab ok bg gapapa kami sorong ni motor sampe sana. yok wee!!, kata rehan sembari megang handphone, ok hati hati kelen ya saut bang budayy, kami soronglah CB100 si rehan tadi,

dengan wajah letih pii berkata kok gak sampek sampek kita, kata nya 9jam dari medan kebanda ini udah 1 hari kita gak sampek sampek,, menyalahkan nandol, sedangkan nandol hanya diberitahu oleh teman nya sewaktu dimedan kalo kesana 9jamm, dengan penuh kesal kami semua di bohongi, tapi dengan Candaan nandol ia berkata " 9 jam ke banda bagi yang mampu".

oalah iya pulaklah kata topik, berarti kita gak mampu nih ya we!! semua ketawa Hahahaha!!!!, "jujur semua rasa tercampur aduk menjadi satu diperjalanan itu".

sampai darusallam dering WA bg buday masuk, memberikan nomor kontak WA bg ijal( Teman buday)

saya coba telpon, dengan sambutan hangat bang ijal kalau uda sampai banda kabari biar abang sharelok. Ok bang kata saya.

Alhamdulillah, pukul 9.00 sampailah kami, ditemani google map yang menuntun kami ketempat bang ijal,

cerita cerita dikedai kopi kami berjumpa, dia kasih solusi motor tinggal dibengkel lalu raihan dan boncengan nya ikut kami kesabang, huftt!! terimakasih atas jasa jasa orang yang udah membantu kami dijalan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline