Experiential Learning merupakan proses belajar yang dilakukan berdasarkan pengalaman secara langsung, dengan menggunakan penekanan pada refleksi terhadap pengalaman tersebut. Dengan kata lain, Experiential Learning tidak hanya melakukan sesuatu, akan tetapi juga memikirkan dan belajar dari pengalaman tersebut.
1. Hubungan/kaitan antara Experiential Learnign dan Kompetensi sosial emosional
Experiential learning dan koompetensi sosial emosional saling berkaitan erat dan saling memperkuat. experiential learnign atau pembelajaran melalui pengalaman langsung, memberikan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan sosial dan emosional dalam konteks yang nyata. berikut adalah beberapa contoh experiential learnign yang dapat meningkatkan kompetensi sosial emosional
1) meningkatkan kesadaran diri
- eksperiential learnign memungkinkan individu untuk mengenali diri mereka sendiri dalam berbagai situasi dan orang lain.
- mereka dapat mengamati bagaimana mereka bereaksi terhadap berbagai situasi, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, dan memahami bagaimana emosi mereka dapat mempengaruhi perilaku mereka.
2) pengembangan keterampilan sosial
- memberikan kesempatan pada tiap individu untuk dapat berkomunikasi secara aktif, dan membangun hubungan yang positif
- mereka dapat belajar berempati pada orang lain, memahami perspektif yang berbeda, dan membangun kepercayaan.
3) meningkatkan manejemen emosi
- membantu individu untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang tepat
- mereka dapat belajar bagaimana mengidentifikasi dan mengenali emosi mereka, mengelola stres, dan tetap tenang dalam situasi yang sulit.
4) meningkatkan kemampuan beradaptasi
- membantu individu untuk belajar beradaptasi dengan situasi dan tantangan baru
- mereka dapat belajar menjadi fleksibel, menyelesaikan masalah, dan mengambil resiko
5) meningkatkan motivasi diri
- membantu individu untuk meningkatkan motivasi diri
- ketika mereka terlibat dalam pembelajaran yyang aktif dan menarik mereka cenderung lebih merasa teinspirasi dan termotivasi untuk mencapai tujuan mereka
2. Hubungan/kaitan antara Experiential learnign dan Peran Guru sebagai Teladan
Eexperiential learning dan peran guru sebagai teladan memiliki hubungan yang saling mendukung. guru sebagai teladan dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, dan sekaligus memperkuat kompetensi sosial emosional mereka. berikut adalah beberapa cara guru sebagai teladan dapat mendukung experiential learning dan pengembangan kompetensi sosial emosional.
- mencontohkan keterampilan sosial emosional: guru dapat menunjukkan keterampilan sosial emosional yang ingin mereka lihat pada siswa. termasuk hal - hal seperti komunikasi yang efektif, kerja sama tim, menejemen emosi, dan penyelesaian masalah.
- menciptakan lingkungan belajar yang positif : guru dapat enciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif di mana soswa merasa nyaman mengambil resiko, mencoba hal baru, dan belajar dari kesalahan mereka.
- memberikan feedback yang konstruktif : guru dapat memberikan siswa feedback yang konstruktif tentang bagaiana mereka meningkatkan keterampila sosial emosional mereka.
- menjadi model experiential learning : guru dapat mempraktikkan experiential learning di kelas mereka sendiri. misalknya dapat melibatkan siswa dalam proyek penelitian, simulasi, atau studi kasus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H