Lihat ke Halaman Asli

Yakin Engkau Cantik

Diperbarui: 17 Desember 2016   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ketidaksempurnaan pun cantik...
Yakini bahwa diri kita memang sudah cantik. Sekali kita meyakininya, maka orang lain akan demikian.
 Paras yang rupawan sifatnya tidak abadi, lahiriah, dan bagi orang yang mengasihi kita, itu tidaklah penting. Kita tahu itu. Kita juga tahu bahwa orang cantik dan tampan banyak mendapatkan keuntungan. Penelitian menunjukkan bahwa para guru menyenangi murid-murid yang berparas rupawan, dan apabila anak kecil diminta memilih orang jahat dari tumpukan foto maka mereka akan memilih orang-orang yang kurang menarik.

Walau obsesi terhadap penampilan fisik mempengaruhi setiap orang dalam budaya kita, para perempuan lebih banyak menjadi korban dibandingkan kaum laki-laki. Akibatnya, banyak yang mengeluarkan suara-suara yang mengecam adanya tekanan yang berlebihan, dan menyatakan adanya perubahan. Sementara itu, orang-orang berparas rupawan memiliki keuntungan yang tidak dapat dipungkiri. Tugas mereka di dunia cuma jadi orang cakep. Terlihat tidak adil memang.

Dengan pengecualian yang sangat sedikit, seorang perempuan dengan usia berapapun atau tipe badan apapun dapat melakukannya. Rahasianya adalah meyakini bahwa kita memang sudah cantik. Beberapa kali saya teringat Dian Sastro di sebuah talkshow yang mengatakan bahwa di awal karir dulu ia merasa tidak secantik model yang ia kagumi, bahkan ia merasa bahwa dirinya tidak cantik, karena itulah dia belajar bela diri, belajar sastra, belajar apapun yang dapat membuatnya bernilai lebih dari kecantikan yang sejatinya ia tidak punya. Sarah Sechan sebagai pembawa acara, merasa terkaget-kaget, “Seorang Dian Sastro, nggak ngerasa cantik? Oh My Godness! Mungkin karena nggak ngerasa itu ya Dian Sastro justru kelihatan cantik banget!” Dian kemudian menimpali bahwa, beberapa tahun setelahnya, dia memutuskan untuk cantik. Dan kesan itulah yang ia berikan sampai detik ini.

Jadi, mengapa kita tidak merubah paradigma pemikiran kita yang memandang diri sendiri yang gendut, kulit yang tidak semulus porselen, dan minus-minus lainnya sebagai kesempatan bagi keindahan batiniah agar bisa terlihat dari luar. Mungkin engkau telah menemukan cara tersendiri untuk melakukannya, jika belum, maka ikutilah cara saya:

Yakinlah bahwa diri kita cantik. Biarlah ketidaksempurnaan menjadi bagian dari kecantikan kita, seperti para model yang menjadikan tahi lalat atau gigi gingsul mereka sebagai trademark (merk dagang). Ingatkan diri kita selalu bahwa kita akan terlihat cantik jika kita meyakininya. Sekali kita meyakininya, orang lain pun akan demikian. Bila kita menerima pujian, terimalah.

Abaikan standar masyarakat yang sering berubah-ubah dan bergembiralah atas tipe kecantikan kita yang unik. Lakukan yang terbaik dengan yang kita punya, jika engkau mahir menyanyi, menyanyilah. Jika engkau memiliki bulu mata yang lentik, jangan sesekali menumpukinya dengan bulu mata palsu. Perlihatkan kelebihan dan bakatmu.
 Rawatlah diri dengan tekun, hiduplah sehat. Kita memang tidak akan pernah kembali muda, bahkan semakin tua, tetapi, selalu ada perbedaan antara buah apel segar dengan apel kisut. Minumlah air putih, pakailah lulur, sadarilah bahwa raga kita bukan kendaraan rombeng, jadi harus dirawat dan dijaga.

Tentukan gaya. Mungkin sebagian kita menyukai mode dan berdandan. Pakai rok atau kulot keduanya cantik. bergayalah dengan memperhatikan penampilan ketika kita merasa menjadi diri sendiri. Kita bisa bergaya lebih mewah atau lebih sederhana sesuai acara, tetapi gaya dasar kita, entah itu romantis, sederhana, rapi, aneh, atau apapun itu, akan tetap ada bersama kita. Kita pun akan senang dan nyaman dengan penampilan kita hingga tidak usah pusing dengan memusatkan perhatian pada apa yang akan terjadi.
Jangan terperangkap. Sejumlah perempuan terperangkap dalam putaran waktu. Mereka memilih suatu tahun dan berpaku pada tahun tersebut sepanjang hidup mereka. Tanpa menjadi pengikut Dian Pelangi atau Oki Setiana Dewi, biarkanlah penampilan kita secara bertahap berkembang untuk mencerminkan seperti apa kita saat ini.
Kilaukan jiwa. Kalau kita sehat, terawat, dan beranggapan baik tentang fisik kita, kita akan berpenampilan baik. Namun, untuk menjadi benar-benar cantik kita harus bersinar dari dalam. Lakukan pekerjaan yang kita sukai, jangan terburu stres ketika tidak ada hal yang dapat kita lakukan, bahkan jika itu 24 jam. Prinsipnya, lakukan apapun demi uang atau demi cinta. Lakukan sepuasnya. Saya suka menonton film-film yang menurut beberapa laman terpercaya, adalah film yang wajib tonton sebelum mati seperti ‘Before Sunset’ dan ‘In The Mood for Love’, kadang seharian saya habisi waktu untuk nonton di depan komputer. Ini penting bagi pencinta dan pengamat film. Walau kelihatan monoton dan kurang kerjaan, di sisi lain, saya jadi dapat inspirasi membuat teks pidato dan melatih anak-anak untuk akhirnya mereka mendapat juara di perlombaan. Lakukan apa yang kita yakini penting dengan tersenyum banyak-banyak, sehingga suatu saat ketika kerutan di wajah muncul, kerutan itu mengarah ke atas :)

 

inspired by: Victoria Moran

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline