Lihat ke Halaman Asli

Sehari Bersama Para Petarung Tangguh Tulungagung: Jangan Lupa Bersyukur di Setiap Langkah Kehidupan

Diperbarui: 22 Oktober 2024   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Keinginan mampir ke warung milik Hanik Purwanto sudah cukup lama.

Ditambah unggahan Cak Gandi Wasono di akun Facebooknya beberapa waktu lalu. Sahabat sejak masih bersama di koran Surya sebelum kemudian gabung ke Tabloid Nova ini juga sempat berkunjung ke warung #Panuluhkopidanangkringan dg menu spesial khas Tulungagung.  

Kesempatan itu akhirnya datang saat melakukan pendampingan pelaku UMKM di Tulungagung Rabu (16/10/2024).

Usai tugas utama, saya pun meluncur menuju warung #Panuluhkopidanangkringan.

Ohya, saat berangkat ke Tulungagung pagi hari, aku sudah tanya,"warungmu wis buka ta?"

"warungku buka mulai pukul 07.00 sampai sore, mas," jawab Hanik.

Berada di lokasi strategis, #Panuluhkopidanangkringan tepat di sisi Jalan Ki Mangun Sarkoro, Ngreco, Jepun.

Aku sering menyebut tempat seperti ini 'warung mepet sawah'. Karena bagian belakang warung ini adalah hamparan sawah (yg waktu itu mengering karena musim kemarau).

Pemandangan kian memukau karena di kejauhan ada pegunungan. Atmosfer ini yang jadi keunggulan saat nongkrong #Panuluhkopidanangkringan.

dok. pribadi

Jadi tak cuma menikmati menu-menu tradisional khas Kota Marmer, tetapi juga sambil menyaksikan pemandangan indah khas pedesaan.

Begitu duduk dan saling bertukar kabar, mbak Indah Kristiana, sang istri yg ternyata mantan kru di SS FM langsung menyuguhkan aneka jajanan di meja. Siang itu aku juga sempat merasakan menu Sompil khas Tulungagung. Di kedai Hanik juga ada menu khas Tulungagung lainnya, ayam lodho, dan sejumlah menu istimewa yang kental daerah tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline