Strategi Pemasaran Politik- Pada tahun 2024 ini menjadi ajang kontestasi politik Indonesia yang dimana semua acara pemilihan umum hingga pemilihan legislatif dilaksanakan secara serentak. Dalam dunia politik pada saat ini khususnya di negara Indonesia, sangat gencar membicarakan Prabowo-Gibran yang bisa menarik perhatian di kalangan masyarakat dari generasi baby boomers hingga ke generasi Z. Hal ini dikarenakan adanya sebuah kombinasi yang melibatkan dua tokoh yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda dalam dunia politik dan bisnis. Prabowo Subianto adalah seorang politisi yang telah lama berkecimpung dalam politik Indonesia, sementara Gibran Rakabuming Raka adalah seorang pengusaha muda yang juga merupakan putra dari Presiden Joko Widodo. Kombinasi ini dapat menghadirkan sebuah dinamika baru dalam peta politik Indonesia dan menarik perhatian publik atas perubahan politik dan generasional yang mungkin terjadi.
Dalam menghadapi pemilu di tahun 2024, Tim Paslon 02 (Prabowo-Gibran) mengambil sebuah langkah atau strategi yang berbeda daripada paslon yang lainnya untuk menarik perhatian masyarakat (pemilih). Prabowo yang biasanya dicitrakan sebagai sosok yang gagah, tegas, dan berwibawa justru pada era saat ini berubah dicitrakan sebaliknya. Terlihat dari diusung nya sebuah strategi "gemoy". Istilah gemoy sendiri di kalangan anak muda menggambarkan sebagai seseorang yang terlihat menggemaskan. Sebutan gemoy ini kerap sekali dikaitkan dengan Prabowo oleh netizen +62. Dalam berbagai kesempatan terlihat aksinya yang selalu menggemaskan yaitu pada saat berjoget "oke gas" dan saat berbicara "sorry ye" sudah menjadi kata viral pada saat ini ditambah juga dengan perawakannya yang terlihat tambun. Disamping itu, Elektabilitas pribadi atau elektabilitas personal Prabowo memang trennya justru semakin meningkat, elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus 57,9% dalam simulasi pemilihan melalui surat suara Pilpres 2024, periode 29 Januari-5 Februari 2024. Jelang pencoblosan 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran masih terus naik, karena masyarakat juga terus yakin bahwa kemampuan melanjutkan program Jokowi yang selama ini dirasakan masyarakat seperti bantuan sosial (bansos) dan program yang lainnya untuk masyarakat
Dalam pemilu di tahun 2024, Paslon 02 (Prabowo-Gibran) dalam pemasaran politiknya yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai sutau program yang digunakan untuk kegiatan kampanye. Pasangan calon 2 (Prabowo-Gibran) lebih unggul dengan berbagai konten kreatif yang membanjiri platform media sosial seperti di twitter, Tik tok, Instagram, dan lain sebagainya. Prabowo dan Gibran memiliki akun Instagram yang dikelola oleh Tim Kemenangan Nasional (TKN) yang berisi berita-berita terbaru terkait kegiatan Prabowo dan Gibran.
Pada media offline, Prabowo dan Gibran menggunakan baliho, iklan cetak, serta televisi. Dan dikarenakan pendukung Paslon 02 mayoritas adalah kalangan gen z atau milenial yang sangat aktif dalam penggunaan media sosial, oleh sebab itu tim sukses Paslon 02 menggunakan strategi kampanye nya menggunakan media sosial. Prabowo dan Gibran menggunakan sejumlah alat komunikasi, di antaranya periklanan, hubungan masyarakat (public relations), personal selling, serta pemasaran langsung (direct marketing). Upaya periklanan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gibran dapat ditemui pada ranah online maupun offline.
Di ranah offline, tampak ada beberapa baliho di ruas-ruas jalanan yang cukup padat. Seperti misalnya di Yogyakarta, baliho dari Prabowo dan Gibran dipasang pada perempatan yang memiliki lalu lintas yang tinggi, seperti di persimpangan Gejayan dan Condong Catur. Pada ranah online, sebuah video singkat yang memanfaatkan teknologi AI (artificial intelligence) yang ramai diperbincangkan oleh netizen. Selain itu, Upaya hubungan masyarakat dilakukan oleh Prabowo dan Gibran melalui siaran pers (press release) dengan memanfaatkan media sosial, yaitu Instagram. Upaya personal selling dapat diidentifikasi melalui kegiatan kunjungan kampanye Prabowo dan Gibran ke beberapa daerah-daerah. Upaya pemasaran langsung dapat dilihat dari usaha Prabowo dan Gibran yang memberikan janji-janji yang sesuai dengan kebutuhan target masyarakat. Misalnya, saat Prabowo mengunjungi Pesantren Miftahul Huda pada 2 Desember lalu, Prabowo menegaskan kembali program-program apa yang akan dilakukannya yang membawa manfaat bagi para santri, yaitu akan disusunnya UU Pesantren . Tindakan Prabowo ini mencerminkan bahwa ia menawarkan hal yang bersifat terpersonalisasi, yang sesuai kebutuhan target masyarakatnya.
Adapun citra dari Paslon 02 (Prabowo-Gibran) bisa dilihat dari gerak-gerik Prabowo dalam hal ucapan, tingkah laku, hingga gimmick juga berbalik 180 derajat usai memutuskan untuk merapat ke barisan Jokowi. Sejak saat itu, Prabowo pun mengaku sudah jarang berapi-api mengkritik secara langsung rival politiknya. Kini, Prabowo lebih memilih menyisipkan pesan kepada orang-orang yang bersebrangan dengan dirinya lewat sindiran hingga pantun."Ada yang mengatakan, Pak Prabowo sudah berubah ya. Sekarang sudah banyak becandanya, tidak galak seperti dulu. Ya namanya sudah dua kali kalah," ujar Prabowo, dikutip dari YouTube PSI beberapa waktu lalu.
Dari sisi gaya komunikasi, sejak masuk ke kabinet pemerintahan, Prabowo semakin gencar mengincar ceruk pemilih muda. Utamanya, generasi Z atau Gen Z yang lahir sekitar 1997. Gaya berpakaian, celotehan, hingga gaya berkomunikasi media sosialnya pun sedikit demi sedikit disesuaikan untuk bisa berkomunikasi dengan anak muda. Gaya busana Prabowo saat berkampanye dengan Gibran pada Pilpres 2024 pun bisa dibilang berbeda dengan tiga kali Pilpres yang pernah diikuti. Saat berkampanye dengan Gibran, misalnya pada foto resmi surat suara pasangan calon nomor urut 2, Prabowo dan Gibran kompak mengenak kemeja tangan pangan polos berwarna biru. Busana serupa pertama kali dipakai oleh Prabowo pada Pilpres kali ini, setelah sebelumnya lebih sering menggunakan kemeja putih, jas hitam dan kopiah.
Strategi Prabowo untuk menggaet anak muda juga tidak dilancarkan hanya dengan gimmick. Kubu pendukungnya pun terus mendorong narasi bahwa Gibran merupakan representasi anak muda. Salah satu program unggulan yang dijanjikan pun menyalurkan kredit untuk perusahan rintisan (startup) untuk generasi muda. Maka dari itu, setalah saya amati bahwasaanya pemasaran politik yang telah dilakukan oleh tim Paslon Prabowo-Gibran telah berhasil bisa dilihat pada saat kampanye mereka menyuarakan program-program nya lebih terstruktur dan memiliki konsep yang jelas, perpaduan antara gerakan strategis sebelum berpasangan dengan Gibran dan strategi "viral political marketing" via beberapa pendekatan kekinian, diakui atau tidak, memang terbilang berhasil dalam melejitkan raihan elektabilitas mereka dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang didukung mayoritas partai pemerintah terlihat semakin meninggalkan dua rivalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H