Lihat ke Halaman Asli

Prameswari Ayunda

Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Psikologi Industri Membantu Pengembangan Talenta dalam Menunjang Karir

Diperbarui: 25 September 2024   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram Pribadi Penulis

Talenta merupakan salah satu pembahasan yang paling utama dalam menentukan sebuah karir, bahkan dalam pendidikan psikologi talenta dijadikan suatu mata kuliah yang wajib diambil bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Talenta menurut saya merupakan suatu kemampuan yang terus berkembang dengan diikuti oleh sebuah pelatihan untuk menunjang talenta tersebut. Kata talenta tidak luput dari bagaimana individu dapat memahami kemampuan yang dimilikinya dan terus berkembang dari masa kini hingga masa depan. Oleh sebab itu, talenta dan juga karir merupakan dua pilar hubungan bagaimana individu akan melangkah kedepannya.

Bagi sebagian individu mencari tahu apa talenta yang dimiliki oleh diri sendiri sangatlah susah. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya individu yang tidak menyadari apa talenta yang telah berkembang sampai pada hari ini. Pada awalnya saya juga terus bertanya-tanya apa yang menjadi talenta saya dan apakah selama ini saya memiliki talenta. Akan tetapi kalimat tersebut perlahan bisa saya tepis dengan bermodalkan rasa percaya diri untuk menunjukkan bagaimana selama ini talenta yang saya miliki tanpa sadar telah berkembang.

Saya menyadari dengan rasa percaya diri bahwa talenta yang selama ini saya miliki adalah memasak. Mungkin bagi sebagaian individu, memasak merupakan suatu hal yang amat sangat biasa bisa dilakukan oleh kebanyakan orang. Akan tetapi dengan penjelasan yang telah saya jabarkan mengenai apa itu talenta,  rasa percaya diri mulai meningkat pada diri saya. Saya dengan percaya diri menjelaskan bahwa memang benar memasak tidak memiliki keahlian khusus, tetapi dengan keahlian khusus maka kemampuan tersebut akan menjadi sebuah talenta yang saya miliki.

Kemampuan yang dimiliki belum tentu bisa menjadi sebuah talenta jika tidak ada upaya untuk terus mengembangkan kemampuan tersebut dengan adanya pelatihan. Gambar disamping merupakan salah satu bukti yang diambil dari sorotan instagram pribadi saya. Dalam gambar tersebut saya mulai mengikuti pelatihan memasak berbasis online untuk meningkatkan kemampuan saya dalam bidang tersebut. Pada awalnya saya merasa hanya dengan menciptakan masakan yang enak merupakan sebuah kemampuan dari diri saya sendiri. Akan tetapi, apakah dengan makanan yang enak saya dapat menyebutkan bahwa itulah talenta yang saya miliki. Talenta adalah hal yang bisa membantu kita dalam membedakan diri kita dengan orang lain, lalu jika hanya menghasilkan masakan yang enak apa bedanya saya dengan orang lain. Oleh sebab itu, saya mengembangkan kemampuan saya dalam hal memasak dengan mengikuti pelatihan agar saya dapat menghasilkan masakan yang tidak hanya enak pada saat dimakan tetapi indah ketika dilihat dan juga unik jika dipikirkan.

Dengan penjelasan diatas mengenai talenta yang tidak jauh dengan kata karir, lalu untuk apa saya memasuki dunia psikologi industri dengan latar belakang talenta saya yang bertolak belakang. Saya selalu berpikir bahwa talenta yang akan saya miliki tidak akan saya gunakan untuk menjadi tujuan utama karir saya. Memasuki psikologi industri akan membantu saya mengenal lebih jauh bagaimana cara membangun suatu organisasi dengan melihat bagaimana sumber daya yang dimiliki dan juga bagaimana cara mempertahankan organisasi dengan berlandaskan psikologi.

Oleh sebab itu saya ingin memiliki karir dalam bidang psikologi industri dengan kedudukan yang tinggi pada suatu organisasi, sehingga nantinya saya memilki cukup modal untuk mendukung talenta yang selama ini saya miliki. Dengan adanya karir dalam bidang industri, saya akan mulai membangun suatu tempat yang nantinya talenta saya akan diperjual belikan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai psikologi industri agar apa yang saya bangun nantinya akan terus berdiri dikalangan kompetitor lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline