Partisipasi olahraga dalam masyarakat menjadi perhatian penting karena berpengaruh pada derajat kebugaran jasmani yang dimilikinya. Derajat kebugaran jasmani berbanding lurus dengan produktivitas yang menggambarkan pula bagaimana kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pertanyaan sederhana, dalam seminggu berapa kali berolahraga? Setidaknya dapat menjadi gambaran bagaimana budaya olahraga yang ada di masyarakat, apakah sudah baik atau belum.
Derajat kebugaran jasmani masyarakat perlu perhatian khusus dalam upaya peningkatannya. Mengapa demikian?
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia, Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) yang menjadi alat ukur pembangunan pada sektor olahraga mengalami peningkatan, sebesar 0,007 poin, 0,327 pada tahun 2023 menjadi 0,334 pada tahun 2024.
Peningkatan terlihat, namun masih sangat kecil. Kemudian tercatat pula bahwa 55,5% masyarakat Indonesia memiliki derajat kebugaran jasmani yang sangat rendah dan hanya 6,3% yang memiliki predikan "baik ke atas". Tantangan besar begitu nyata mengingat target 70% partisipasi olahraga diharapkan dapat tercapai pada 2045.
Meski peningkatan yang tercatat relatif kecil, namun hal ini menjadi sebuah harapan pemantik semangat untuk mewujudkan kualitas derajat kebugaran jasmani yang lebih baik lagi. Terlebih dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming fokus penguatan pembangunan SDM menjadi prioritas.
"Peningkatan IPO memang relatif kecil, namun optimisme tinggi perlu dibangun. Sinergitas antar lini menjadi kunci suksesnya mewujudkan masyarakat Indonesia Bugar. Olahraga pendidikan memiliki peran penting dalam hal membudayakan olahraga sejak dini yang harapannya berdampak besar di masa yang akan datang."
Olahraga Pendidikan dan Peningkatan IPO
Membudayakan kebiasaan baik berolahraga menjadi hal fundamental yang perlu dilakukan. Literasi olahraga sejak dini akan mampu memantik motivasi dalam partisipasi olahraga.
Olahraga pendidikan berperan penting dalam hal ini. Pentingnya olahraga, penerapan pola hidup sehat, dan segala manfaat positif dari olahraga itu sendiri perlu dikenalkan sejak dini, bahkan di sekolah hal ini perlu menjadi prioritas utama.
Pertanyaan tentang frekuensi berolahraga dalam seminggu kepada anak-anak usia pelajar juga akan mampu memberikan gambaran sejauh mana olahraga sudah membudaya.