Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

CerJo (Ceritanya Parjo) #3 : Parjo Nyapres

Diperbarui: 7 Januari 2025   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Angkringan Lik Marji - Sumber : kompas.com

Di sebuah senja di angkringan Lik Marji, terasa sejuk karena baru saja diguyur hujan. Sesekali percikan bara api melompat dan bersuara. Lik Marji mengipasi bara api memanaskan ceret berisi air.

"Apalagi ini! Peraturan kok berubah-berubah, milih presiden aturanya berubah terus! Brak brak brak!" Paimin begitu kesal dengan pemberitaan di surat kabar yang sedang ia baca di angkringan Lik Marji. Ia menunjuk-nunjuk dengan penuh emosi sembari memperlihatkan ke Lik Marji.

"Opo to Min! Nggak usah emosi Min! Ini lho gelas-gelas dan daganganku bisa jatuh semua!" Gerobak Lik Marji bergoyang saat Paimin menunjuk-nunjuk surat kabar dengan emosi tingkat tinggi.

"Iya Min iya, kamu boleh emosi tapi yo ati-ati gerobakku bisa ambruk ini. Ngapain juga kita mikir terlalu berat Min, wong ya presiden ganti nggak ngaruh ke kita. Kebutuhan tetep mahal, pajak juga katanya terus naik. Monggo Pak Yadi ini susu jahenya." Ujar Lik Marji sembari mengaduk susu jahe pesanan Pak Yadi loper koran.

"Jangan salah! Pemimpan bangsa, kebijakannya berpengaruh ke kehidupan kita Lik! Kita harus kritis!" Ujar Paimin yang tetap bersikukuh memegang argumentasinya.

"Kring...kring...kring...Assalamualaikum!" Parjo menyenderkan pit kebo kesayangannya di sisi kanan angkringan Lik Marji.

"Waalaikumsalam!" Jawab orang-orang yang ada di dalam tenda angkringan Lik Marji. Di sana selain Lik Marji dan Paimin ada pula Pak Yadi loper koran dan juga Alex hansip.

Parjo duduk di samping Alex sembari menyomot pisang goreng panas yang baru saja matang, "Lik es teh tanpa gula!" Parjo memesan es teh sebagai pereda rasa dahaga.

"Dari mana mas Parjo kok terlihat capai sekali?" Tanya Alex dengan logat timur. Alex merupakan pendatang dari Fak-fak dan di lingkungan dipercaya menjadi hansip.

"Biasa Lex, ngarit." Jawab Parjo sambil mengunyah pisang goreng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline