Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Laku Kembara Ilmu Guru Penggerak #8: Bingung dalam Mengambil Keputusan? Berikut Tipsnya!

Diperbarui: 5 September 2023   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pembelajaran Kepemimpinan Guru Penggerak - Sumber: edukasi.kompas.com

"Menjadi seorang pemimpin tentu tidak mudah. Menghadapi berbagai macam dinamika menjadi tantangan tersendiri. Terkadang juga seringkali dihadapkan kebingungan dalam mengambil keputusan, lalu harus bagaimana menyikapinya?"

Dalam perjalanan laku kembara guru penggerak, sebagai guru tidak hanya belajar bagaimana mengajar, mendidik, dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat saja, namun lebih dari itu. Pada Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) seorang Calon Guru Penggerak (CGP) mendapatkan pula materi tentang manajerial dan juga kepemimpinan. Kepemimpinan yang dimaksud di sini tentang bagaimana kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang CGP nantinya, salah satunya adalah kompetensi dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Kompetensi ini jelas harus dimiliki oleh seorang CGP yang nantinya harus mampu menggerakkan saat berada di lingkungan dimana CGP itu bertugas. Disinilah kompetensi sebagai seorang pemimpin itu berperan.

Tidak mudah memang menjadi seorang pemimpin. Perlu kompetensi khusus dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Seorang pemimpin seringkali dihadapkan dengan ragam dinamika dalam tugasnya. Perlu kejelian, ketelitian, serta kebijaksanaan dalam menyikapi dinamika yang ada. Terkadang terjebak dalam kebingungan kala dihadapkan dengan sebuah momen dimana harus mengambil sebuah keputusan. Hal yang dihadapi adalah terkait dengan dilema etika dan bujukan moral. Apa yang dimaksud dengan dilema etika dan bujukan moral? Dilema etika adalah sebuah situasi yang harus dihadapi dimana kedua hal tersebutt sama-sama benar secara moral namun ada hal yang bertentangan di dalamnya, sedangkan bujukan moral adalah sebuah situasi dimana harus mengambil keputusan antara hal yang benar dan salah. Kompetensi kepemimpinan disini berperan penting dalam pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.

Kebijakan yang Diambil Tidak dapat Memuaskan Semua Pihak

Menyadari bahwasannya sebuah keputusan atau kebijakan yang diambil tidak dapat memuaskan semua pihak adalah penting. Sebab itulah ketika mengambil keputusan potensi terjadi friksi pun jelas ada. Namun untuk memperkecil potensi friksi terjadi ada sebuah tahapan yang dapat dipelajari dan diterapkan, hal ini berkaitan dengan kompetensi seorang pemimpin itu sendiri. Kala dihadapkan dengan dilema etika dan bujukan moral dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, perlu melewati tahapan-tahapan berikut ini : 1) Mengenali nilai-nilai yang bertentangan, 2) Menentukan siapa yang terlibat, 3) Mengumpulkan fakta, 4) Pengujian benar salah, 5) Pengujian benar lawan benar, 6) Prinsip resolusi, 7) Investigasi opsi trilema, 8) Buat keputusan, 9) Lihat lagi keputusan dan refleksikan. Terdapat sembilan langkah yang harus dilalui, cukup panjang memang, namun hal ini menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Tentunya hal ini dilalui untuk meminimalisasi potensi friksi yang terjadi.

Regulasi, Kebermanfaatan, dan Kemashlahatan

Selain sembilan langkah yang harus dilalui dalam pertimbangan pengambilan keputusan, perlu juga mempertimbangkan beberapa hal lainnya. Apa saja? Pertama regulasi, ketika pengambilan keputusan, perlu berpedoman dengan regulasi yang ada, selanjutnya perlu juga mempertimbangkan manfaat serta kemashlahatan dari keputusan yang diambil. Hal demikian perlu dilakukan untuk sebuah dampak positif yang lebih luas.

Ternyata menjadi guru penggerak tidak hanya belajar terkait pembelajaran saja namun juga terkait kepemimpinan. Hal ini begitu penting karena sebagai guru penggerak pada akhirnya nanti diharapkan mampu menggerakkan ke arah positif di tempat dimana seorang guru penggerak itu berada. Sebab itulah kompetensi kepemimpinan begitu penting dan harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline