"Aduh, jadwal buka puasa bersama (bukber) kok padet banget ya? Alamat kantong jebol kalau begini!"
Bulan Ramadhan merupakan momen indah yang dinanti-nantikan. Bulan penuh rahmat dan ampunan. Terang saja kala ramadhan tiba, orang-orang yang mengimaninya akan menyambutnya drngan penuh suka cita. Ibarat diberikan kesempatan kembali oleh Allah SWT untuk membersihkan diri dari segala dosa yang ada. Pada Bulan Ramadhan, ragam ibadah khas dapat dilakukan. Ibadah yang dilakukan pun tidak hanya yang bersifat vertikal namun juga yang bersifat horizontal. Salah satu ibadah yang bersifat horizontal adalah dengan mempererat tali silaturahim. Ada momen di saat Bulan Ramadhan untuk mempererat tali silaturahim yakni dengan berbuka puasa bersama. Dalam berbuka puasa bersama, tujuan untuk mempererat tali silaturahim sangatlah mulia, namun jika momen buka bersama malah menjadikan kita lebih boros, rasanya perlu merenungi dan menyiasatinya.
Menu Sederhana yang Penting Berkumpul dan Bahagia Bersama
"Menu makanan tak perlu mahal yang penting bisa kumpul bersama menjaga silaturahim yang tercipta."
Kalau harus kumpul untuk bukber di restoran mahal melulu, bakal jebol isi kantong, THR yang sudah cair ludes tak tersisa, padahal lebaran juga belum tiba. Belum lagi kalau harus reservasi tempat makan, terlalu ramai, ngobrol pun tak bisa santai, jauh dari kata nyaman. Sebab itu mencoba kembali merenungkan tujuan dari bukber dirasa perlu. Satu kata, silaturahim menjadi lata kunci. Menyiasati ulang agar bukber tetap terlaksana dan bermakan. Salah satu opsinya adalah memilih menu sederhana dan mencari temapt yang nyaman, opsi terbaik bisa di salah satu rumah teman yang berkenan.
Pilihan menu sederhana rasanya jadi opsi terbaik. Kurma, gorengan, ragam es buah, hingga makanan berat sederhana seperti ayam goreng, soto, atau rawon plus telur asin dapat menjadi menu pilihan yang tak terlalu merogoh kocek dalam-dalam jika disiapkan bersama-sama. Tak ada pajak restoran tentunya. Waktu untuk ngobrol santai pun lebih leluasa karena tak dibatasi dan tidak terlalu ramai seperti halnya di restoran. Mungkin juga bisa ditambahkan acara kultum oleh teman yang dirasa mampu dan kompeten terkait ilmu agama sehingga acara bukber pun lebih bermakna dan tidak hambar.
Satu hal penting yang tak boleh terlewat. Karena sudah merepotkan teman yang rumahnya ketempatan untuk bukber, maka setelah acara bukber usai perlu untuk bersama-sama untuk beberes rumah agar bersih dan rapi kembali. Sehingga si pemilik rumah akan merasa terbantu dan tidak kapok jika ketempatan lagi.
Bukber dengan semangat silaturahim harapannya akan bernilai ibadah. Jika bukber ternyata hanya membuat diri kita semakin boros, rsanya perlu dikaji ulang niat dan semangat bukber itu sendiri. Menu sederhana, hemat, akan membuat bukber semakin bermakna dan slilaturahim yang tercipta semakin terjaga. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H