"Berkumpul, berjumpa dengan teman-teman memang bikin hepi, jadi hobi tersendiri bisa berbagi banyak hal dalam momen yang mengasyikkan."
Kumpul-kumpul untuk alasan tertentu, misalkan saja berkomunitas memang sebuah hobi yang mengasyikkan. Berjumpa dan berbincang tentang hal-hal yang sama-sama disukai terkadang membuat lupa waktu. Artinya, berkumpul dengan orang-orang yang sefrekuensi akan waktu yang berjalan akan terasa sangat cepat berlalu. Meski sedang berpuasa di Bulan Ramadhan, rasanya bukan jadi penghalang untuk kumpul-kumpul membahas banyak hal sekaligus mempererat silaturahim. Bedanya kalau waktu kumpulnya saat puasa, tentunya tidak akan ada makanan atau minuman yang terhidang menemani obrolan yang tercipta. Tetapi, ketika kumpul-kumpul tak akan lepas dari banyak godaan yang muncul. Godaan-godaan yang menggoyahkan iman.
"Aduh kok seger ya es jeruknya, buka nggak ya?"
Berkumpul, berkomunitas, tentunya akan berjuma dengan berbagai macam perbedaan dari masing-masing orang yang kita temui. Mungkin saja ada yang berpuasa dan mungkin saja ada yang tidak berpuasa. Perbedaan itu yang tetap harus dihormati. Namun kadang juga ada teman satu komunitas yang sukanya iseng. Menggoda untuk mencicipi makanan atau minuman yang ada. "Kamu puasa ya? Minum dulu nih, esnya seger banget loh, biar kuat puasanya sampai maghrib nanti, hahahah!" Kira-kira begitu kalimat yang sering keluar untuk menggoda. Di sinilah iman kita diuji, seberapa kuatkah iman kita? Atau hanya dengan digoyang kalimat seperti itu langsung membuat iman kita goyah dan akhirnya harus dengan terpaksa membaca doa berbuka puasa?
"Eh, tau nggak sih, si a, si b, si c itu gini lho bla bla bla !"
Ketika sedang asyik ngobrol soal ide atau gagasan, terkadang muncul rasa bosan. Nah saat rasa bosan itu hadir terkadang muncul godaan untuk menggeser topik bahasan, yang awalnya soal ide bergeser membahas orang lain sebagai selingan. Pernah tidak ya hal ini terjadi? Potensi itu jelas ada. Nah, inilah godaan lainnya ketika sedang berkumpul, berkomunitas, dan berbincang hangat bersama. Seperti biasa, membahas keburukan orang lain memang lebih mengasyikkan ketimbang merefleksi kekurangan diri sendiri. Namun, perlu berhati-hati, mengapa? Karena memperbincangkan keburukan orang lain alisa ghibah ini akan membuat puasa kita sia-sia. Alhasil puasa sepanjang hari pun hanya sekadar mendapatkan rasa lapar dan haus saja, jauh dari yang Allah ridhoi. Ketika obrolan ghibah tercipta sesekali melengkapi kalimat-kalimat keji yang terlontar, hal demikian pun juga sama-sama membuat puasa kita menjadi sia-sia. Sebab itulah perlu benteng diri yang kuat untuk menyikapi godaan-godaan yang hadir dan berniat menggoyahkan iman kita, mengganggu ibadah puasa kita. Namun di sinilah keimana kita diuji.
Punya hobi kumpul-kumpul memanglah asyik, terlebih jika topik pembicaraannya adalah ide atau gagasan positif yang berfaedah. Asyiknya ngobrol yang bermanfaat harapanya akan menambah nilai ibadah kala menjalankan ibadah puasa. Namun tak selalu berjalan mulus, ada saja godaan yang menerpa menguji keimanan kita. Perlu benteng diri yang kuat untuk menyikapinya. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H