"Cabang olahraga sepakbola dalam Olimpiade 2020 di Tokyo ini tak kalah menarik untuk disaksikan. Kolaborasi pemain muda dan senior menjadi daya tarik tersendiri."
Usai sudah gelaran Euro dan juga Copa America. Kompetisi bergengsi di masing-masing benua telah melahirkan juara. Italia menjadi kampiun Eropa dan Argentina menjadi jawara Amerika Selatan. B
elum usai euforia kemenangan tersebut, agenda yang tak kalah menarik dan menjadi sorotan adalah dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam olimpiade, cabang olahraga sepakbola turut pula dipertandingkan. Sepakbola dalam ajang ini memiliki gengsi tersendiri. Bagaimana tidak? Pemain yang berlaga pun merupakan pemain-pemain berkelas dan mayoritas berusia muda belia.
Memang dalam Olimpiade ada sebuah aturan bahwasannya yang diperbolehkan bermain adalah pemain U-23 plus tiga pemain yang berusia di atas 23 tahun.
Hal ini sungguh menarik karena di atas lapangan hijau akan dapat terlihat sebuah kolaborasi antar pemain muda dan pemain senior yang saling bahu membahu untuk mencetak gol demi medali emas Olimpiade.
Nama-nama besar pun mewarnai skuat negara-negara peserta, namun kali ini Jepang sebagai tuan rumah mampu menarik perhatian karena hingga pertandingan kedua pada fase grup mampu tampil gemilang dan belum terkalahkan.
Skuat Gemilang Samurai Biru
Tim nasional (timnas) sepakbola Jepang yang berlaga di Olimpiade Tokyo kali ini diisi dengan nama-nama pemain muda penuh talenta. Tak jarang pula nama yang dipanggil merupakan pemain yang merumput di klub besar eropa.
Sebut saja Takehiro Tomiyasu (Bologna), Maya Yoshida (Sampdoria), Ko Itakura (Groningen), Yuta Nakayama (PEC Zwolle), Hiroki Sakai (Marseille), Daiki Hashioka (Sint-Truidense), Wattaru Endo (VfB Stuttgart), Koji Miyoshi (Royal Antwerp), Takefusa Kubo (Getafe), dan Ritsu Doan (PSV Eindhoven).