Pada suatu pagi yang sejuk, mencoba keluar ruangan dan menikmati udara segar. Menghirup perlahan udara segar sembari terus bersyukur atas segala nikmat sehat yang diberikan olehNya. Sungguh tak ada duanya, nikmat sehat benar-benar luar biasa. Terdapat bangku kosong di sudut taman sekolah. Seketika itu langsung menuju ke bangku tersebut, lalu duduk dan memposisikan diri senyaman mungkin. Suasana pagi sungguh khas, matahari pun terlihat masih malu-malu menunjukan wajahnya. Dedauanan hijau dibasahi embun yang menyejukkan. Warna-warni bunga sejauh mata memandang sungguh memanjakan, seketika sirna sudah semua permasalahan hidup yang membelenggu. Menghela nafas dalam-dalam penuh dengan kelegaan.
Tak seperti biasanya, setiap pagi taman sekolah selalu saja ramai. Biasanya warga sekolah setiap pagi lalu lalang melintasi taman sekolah yang terletak tepat di titik tengah sekolah. Ada yang tergesa-gesa menuju ruang kelas, ada yang duduk di bangku taman, ada yang berlarian ke sana kemari sembari bercanda. Suasana khas pagi yang kerap kali dijumpai di taman sekolah.
Energi positif itu seakan sirna saat ini. Tak ada lagi suara langkah kaki penuh semangat yang terdengar dari kejauhan, suara kaki para pembelajar sejati yang sedang berikhtiar mewujudkan mimpi-mimpinya menjadi nyata. Tak ada lagi teriakan khas Bapak dan Ibu Guru yang mengingatkan bahwa jam belajar sudah akan dimulai. Tak terdengar lagi lonceng tanda masuk sekolah berbunyi dengan suara khas yang menggetarkan jiwa dan mampu menggerakan siapa saja yang mendengarnya untuk bersegera menuntut ilmu.
Sejauh Mata Memandang
Ketika duduk di bangku taman sekolah, rasanya dapat dengan mudah mengamati apa yang terjadi di sekeliling sekolah sejauh mata memandang. Hiruk pikuk di kantin dengan suara riang gembira peserta didik dapat diamati dari kejauhan. Lalu lalang peserta didik di lorong sekolah yang saling menghubungkan pun sangat nyata terlihat.
Bapak dan Ibu Guru yang melintas di lorong sekolah, mencangklong tas berisi komputer jinjing, buku bahan ajar, dan keperluan mengajar lainnya pun juga dapat terlihat. Bahkan muda-mudi yang sedang bercengkrama sembari memegangi tiang lorong sekolah laiknya film India pun termonitor dengan baik dari bangku taman sekolah. Namun itu hanya bayangan imanjinasi masa lalu saja. Masa di mana sekolah dibuka tanpa ada batasan-batasan aturan tertentu.
Merasakan Energi Positif
Tak jarang pula taman digunakan sebagai tempat belajar. Ketika suntuk di dalam ruang kelas, tak sedikit Bapak dan Ibu Guru yang mengajak bermigrasi menuju taman sekolah untuk belajar bersama dalam suasana yang berbeda, terasa lebih rileks dan lebih nyaman sembari berteduh di bawah rindangnya pepohonan. Udara sejuk terhirup semakin memantik semangat dalam belajar.
Wujud energi positif nyata terasa. Bayangan imajinasi masa silam terlihat nyata ketika peserta didik sedang membacakan puisi di depan teman-temannya dan seorang guru di sampingnya memberikan senyum apresiasi. Tepuk tangan meriah terdengar nyata pada saat itu ketika anak tersebut selesai berpuisi. Lalu, calon ilmuwan-ilmuwan besar sedang sibuk meneliti tumbuhan yang ada di taman dengan keseriusan ekstra tinggi.
Ada juga peserta didik yang sedang berolahraga , melakukan push up, sit up, dan bakc up bersama-sama didampingi guru pembimbingnya. Mereka adalah generasi muda sehat, generasi emas penurus bangsa ini. Betapa nyata terasa energi positif yang ada di taman sekolah. Namun itu hanya jebakan imajinasi masa lampau saja. Saat ini? Sungguh sepi.