Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Libur Lebaran Tetap Kerja? Gas Pol!

Diperbarui: 17 Mei 2021   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustarsi WFH Ketika Libur Lebaran - Sumber : money.kompas.com

Skema libur lebaran atau Idul Fitri 1442 H kali ini sungguh sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Hal ini terjadi mengingat kondisi pandemi dan adanya himbauan untuk tidak mudik dari pemerintah sebagai upaya menekan persebaran covid19 di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut maka libur lebaran pun tidak lebih lama dari lebaran-lebaran sebelumnya. 

Hari libur yang terbatas maka mau tidak mau harus tetap bekerja dalam suasana lebaran. Skema jam kerja pun diatur sedemikian rupa. Meski Work From Home (WFH) judulnya tetap bekerja. Tak mengapa harus bekerja di tengah suasana hangatnya lebaran wujud syukur atas nikmat Tuhan yang senantiasa tercurah dalam kondisi sulit di tengah masa pandemi seperti ini.

"Bersyukur masih dapat bekerja menghidupi keluarga, mengingat betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan di masa sulit pandemi seperti ini."

Tetap Santuy Bekerja dalam Suasana Lebaran

Tidak mudik atau pulang kampung pada Idul Fitri 1442 H merupakan kali kedua terjadi. Rasa rindu kepada orang-orang tercinta di kampung halaman cukup terobati dengan video call. Setidaknya video call mampu menjadi penawar rindu setelah sekian lama tak dapat ke kampung halaman. 

Berliburan pun tidak bisa karena waktu libur yang sangat singkat, ya sudahlah lebih baik melanjutkan tugas-tugas pekerjaan yang menumpuk toh jadwalnya pun juga sudah kembali bekerja. Mencoba memberi pengertian kepada seluruh anggota keluarga menjadi cara ampuh agar dapat memahami kondisi. Hal ini dilakukan agar bekerja dalam suasana lebaran tetap dapat dilakukan dengan santuy, tanpa beban, dan tentunya dengan hepi meski rasa rindu keluarga di kampung halaman semakin menjadi.

Wujud Syukur atas Nikmat Tuhan 

Masih teringat jelas bagaimana pandemi hadir dan memberikan dampak terhadap semua lini. Tak terkecuali pada lini ekonomi. Banyak perusahaan mengehentikan produksinya dan berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Ribuan pekerja di-PHK di masa pandemi benar-benar menjadi masalah tersendiri. 

Bersyukurlah bagi yang tetap normal dalam bekerja di tengah sulitnya situasi kondisi seperti saat ini. Banyak ditemukan toko-toko yang tutup akibat menurunnya daya beli masyarakat. Pandemi tak peduli, banyak usaha gulung tikar mulai dari skala kecil hingga skala yang lebih besar. Jika kembali masa-masa sulit itu patut bersyukur jika masih dapat bekerja dengan penghasilan yang masih bisa dibilang normal karena kebutuhan masih dapat tercukupi. 

Mencoba berempati bagaimana yang dirasakan orang lain ketika dalam kondisi pandemi yang serba sulit harus menerima kenyataan pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan tempat dimana bekerja atau harus gulung tikar karena usahanya sepi pembeli. Melihat dengan hati tentang kondisi yang sulit seperti itu, pantaskah mengeluh?

Turut Serta Berkontribusi Positif Menekan Persebaran Covid19

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline