Siapa yang tidak mau ketika menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan dengan kondisi tubuh yang tetap sehat, bugar, dan juga memiliki berat badan yang tetap proporsional?
Semua orang pasti akan menjawab tentu saja "ya". Ibadah di Bulan Ramadhan tidak hanya bagaimana menyiapkan tentang spiritual saja namun juga kondisi fisik pun harus prima. Menahan lapar dan dahaga sepanjang hari bukan hal yang mudah, perlu dilatih agar terbiasa sehingga dapat menjalankannya dengan optimal.
Kendala yang Sering Terjadi Ketika Berpuasa
Tubuh kita memiliki alarm sehingga apabila ada yang tidak pas dengan kondisi sistem dan fungsi tubuh, maka akan muncul tanda-tanda yang harus diperhatikan dan diantisipasi agar selanjutnya tidak membahayakan.
Terkadang hal yang sering muncul ketika berpuasa sepanjang hari adalah pada jam-jam tertentu tubuh merasa lemas dan pusing. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya konsentrasi sehingga sangat mengganggu dalam melakukan aktivitas keseharian, baik ketika bekerja atau belajar. Hal-hal seperti itu perlu diantisipasi karena benar-benar sangat mengganggu jalannya puasa.
Oleh sebab itu kesehatan dan kebugaran harus menjadi perhatian utama agar dapat berpuasa dengan bahagia tanpa ada keluhan-keluhan yang berarti.
Adaptasi Jam Biologis Menjadi Kunci Bahagia Berpuasa di Bulan Ramadhan
Mungkin kita pernah mendengar istilah Jam Biologis atau Biological Clock. Nah sebenarnya apa yang dimaksud dengan jam biologis? Jam biologis adalah sistem atau ritme alamiah siklus tubuh.
Hal ini sangat bergantung pada gaya hidup seseorang. Ketika berpuasa jam biologis seseorang tentunya akan berubah. Biasanya sarapan pukul 7 pagi, maka ketika berpuasa akan bergeser karena makan sahur pada kisaran pukul 3 hingga 4 dini hari.
Lalu tidak ada makan siang yang sudah terbiasa dilakukan tepat pada pukul 12 siang. Nah, faktor-faktor inilah yang berpengaruh pada sistem atau ritme tubuh sesorang, terlebih ketika berpuasa maka semuanya akan berubah. Oleh sebab itu perlu adaptasi dengan baik.