Beberapa hal terkait kesamaan visi, hobi, dan latar belakang membuat seseorang saling menghimpun diri dalam sebuah wadah komunitas. Atas dasar kesamaan itulah mereka mengekspresikan diri dan menunjukkan eksistensi kelompok mereka. Saling berinteraksi dan berkolaborasi menjadi keasyikan tersendiri bagi mereka yang gemar berkomunitas.
Duduk bersama sembari menyeruput secangkir kopi dan menyantap pisang goreng, berkumpul berbagi ide dan gagasan tentang bagaimana memajukan komunitas membuat betah seluruh anggota.
Terkadang di dalam sebuah diskusi terdapat berbagai macam humor yang memunculkan gelak tawa. Keceriaan-keceriaan mengukir memori di masa yang akan datang dalam kisah berkomunitas.
Tak jarang pula sedikit emosi dan nada tinggi mewarnai. Perbedaan pendapat melahirkan perdebatan yang akan melahirkan sebuah kemajuan jika kedewasaan selalu ada di setiap anggota dalam bersikap.
Namun kembali lagi karena sebuah kesamaan latar belakang dalam berkomunitas, amarah akan teredam secara sendirinya karena tertutup semangan ingin memajukan komunitas yang menjadi kebanggaannya.
Visi yang lebih besar, lebih positif, dan memberikan manfaat akan mampu memadamkan segala percikan-percikan yang terjadi selama berinteraksi.
Setidaknya itulah warna-warni berkumpul dan berkomunitas. Apapun latar belakang dan kesamaan-kesamaan yang ada sebagai alasan terbentuknya sebuah komunitas hal tersebut jelas akan terjadi dan mewarnai perjalanannya. Guyub dan rukunnya suatu komunitas jelas terletak pada kedewasaan anggota yang bernaung di dalamnya.
Kedewasaan itu yang akan mampu meredam segala guncangan baik dari internal maupun eksternal. Selain kedewasaan ada satu hal lagi yang mampu melanggengkan sebuah komunitas yaitu tentang bagaimana berkomunikasi yang baik dan tepat.
Tentang komunikasi yang baik dan tepat memang perlu menjadi perhatian dalam hal menjaga keutuhan komunitas. Perlu kiranya untuk berkomunikasi terkait hal-hal yang menyangkut komunitas saja tanpa perlu mencampuradukkan berbagai hal yang memicu ketersinggungan antar anggota.
Contohnya terkait urusan pribadi tak perlu dibawa-bawa dalam berkomunikasi dalam wadah komunitas. Yang lebih sensitif lagi adalah terkait SARA (Suku, Agama Ras, dan Antar Golongan) dan juga tentang pandangan politik.