Era digital dan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi yang begitu pesat mengharuskan untuk cepat beradaptasi. Terlebih di tengah masa pandemi seperti ini dimana untuk bertatap muka langsung dengan kawan atau rekan kerja rasanya sungguh sulit sekali.
Apalagi di dunia pendidikan dimana harus bertatap muka dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, tak mungkin jikalau harus memaksakan untuk bertatap muka secara langsung. Terlalu beresiko tinggi mengingat kondisi masih seperti ini.
Pembelajaran jarak jauh menjadi solusi yang tepat di tengah pandemi. Guru dan peserta didik pun masih dapat berjumpa, bertatap muka, dan berinteraksi meski hanya di dapan layar telepon seluler atau layar komputer jinjing.
Namun bukan sebuah masalah bagi generasi pantang menyerah dan pantang mengeluh. Keterbatasan bukan penghalang untuk terus menuntut ilmu.
Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran jarak jauh tak bisa dipungkiri kebutuhan kuota internet dan layanan prima yang menguntungkan pengguna provider sungguh sangat diperlukan. Jangan sampai menyia-nyiakan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan gangguan-gangguan atau layanan-layanan yang merugikan.
Sedang asyik mengajar melalui video conference terkadang tak terasa kuota internet tiba-tiba habis dan tak disangka menyedot pulsa reguler tanpa ada notifikasi tanpa permisi sungguh mengganggu sekali. Pengeluaran menjadi bertambah, baik guru maupun peserta didik.
Hal ini sungguh mengecewakan hati, terkadang hingga terjebak rasa emosi. Pembelajaran jarak jauh terganggu sehingga materi tidak tersampaikan dengan baik, tujuan pembelajaran pun tidak dapat tercapai.
Lalu, seringkali terjebak promo-promo yang menawarkan berbagai layanan menarik namun nyatanya sungguh menambah rasa kecewa. Contoh saja kuota internet yang ditentukan waktunya. Waktu yang ditawarkan pun juga tidak tepat untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Biasanya sore hari hingga tengah malam dimana tak mungkin kegiatan pembelajaran dilakukan. Kemudian ada lagi tentang promo yang membuat kekecewaan semakin bertambah yaitu layanan yang diberikan hanya untuk aplikasi-aplikasi tertentu sehingga tidak leluasa dalam mengakses informasi melalui aplikasi lain yang tidak termasuk dari layanan promo tersebut.
Di era digitalisasi seperti ini membentuk sebuah digital eco yang mana segala sesuatunya berbasis teknologi utamanya teknologi informasi dan komunikasi. Smartphone dan kuota internet saat ini menjadi pasangan serasi yang harus menemani kegiatan sehari-hari.