Bicara olahraga tak lepas dari nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Tentang sportivitas, kedisiplinan, rasa hormat, dan lain sebagainya. Namun mengapa dalam dunia olahraga masih saja ditemukan berbagai hal yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur tersebut?
Sebut saja tentang fenomena yang terjadi di lapangan yang sangat jauh dari nilai-nilai luhur itu, praktik-praktik pengaturan skor masih sering ditemukan, doping, belum lagi tentang rasisme yang sungguh menyakitkan.
Melihat hal seperti itu seakan-akan olahraga hanya sekedar berorientasi pada hasil akhir tanpa mempedulikan baik buruknya proses yang dilewati.
Segala hal pun dilakukan tak peduli apakah sesuai dengan nilai dan norma yang ada atau tidak. Yang penting diterabas asalkan gelar juara dapat diraih. Memang benar gelar itu dapat diraih dengan euforia yang menyelimuti kepalsuan pencapaian tersebut. Boleh dibilang itulah juara semu dan palsu.
Perlu kiranya membuka hati dan menilik sedikit ke belakang melihat sejarah yang ada. Kembali belajar dan memaknai apa sesungguhnya yang menjadi semangat dan tujuan dari olahraga dari kompetisi olahraga yang ada. Ambil contoh tentang olimpiade, tak hanya tentang berkompetisi namun ada semangat Olimpisme yang harus dikedepankan dan diutamakan.
Apa saja nilai-nilai luhur yang terkandung dalam semangat Olimpisme itu? Ada tiga hal yaitu excelent, respect, dan friendship.
Excelent dalam hal ini adalah tentang semangat pantang menyerah untuk terus berjuang dan berusaha memberikan performa terbaik dari dalam diri dengan penuh motivasi tinggi dan tentunya dengan penuh kejujuran.
Lalu ada pula nilai respect yaitu tentang menghormati dan menghargai keberagaman terepresentasikan pada logo olimpiade dengan lima warna berbeda simbol dari lima benua yang ada.
Kemudian ada friendship yang kita ketahui memiliki makna tentang persahabatan. Dari ketiga nilai-nilai tersebut sebenarnya orientasi tidak hanya sekedar hasil saja namun tentang proses dan juga persatuan serta saling menghormati dan menghargai keberagaman.
Sesungguhnya apabila nilai-nilai tersebut benar-benar disadari dan diamalkan sudah tidak ada lagi praktik-praktik tercela yang ada dalam dunia olahraga. Tidak ada lagi ketidakjujuran, tidak ada lagi kecurangan-kecurangan dalam kompetisi seperti pengaturan skor, doping, atau lainnya, dan juga tidak ada lagi rasisme di lapangan olahraga.