Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Bagaiamana Mengikuti Pembelajaran Daring? Smartphone Saja Tak Ada

Diperbarui: 29 Agustus 2020   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak Ada Smartphone, Bagaimana Bisa Mengikuti Pembelajaran Daring? - Sumber : pendidikan.id

Pembelajaran Jarak Jauh yang mana dilakukan secara daring untuk sebagian masyarakat memang bukanlah sebuah masalah. Tapi perlu diingat bahwasannya di negeri tercinta yang katanya gemah ripah loh jinawi ini ternyata sangat heterogen.

 Latar belakang perekonomian, sosio kultural, hingga akses pendidikan sungguh sangat berbeda. Terlebih di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) miris sekali kondisinya. 

Di kota-kota besar yang notabene semua fasilitas tersedia mungkin ada benarnya jikalau pembelajaran model kekinian dapat diterapkan. Nah, bagaimana dengan daerah 3T itu yang mana untuk makan saja perlu perjuangan bagaimana untuk sekolah? 

Penerapan model pembelajaran abad 21 terlebih di tengah pandemi yang harus dilakukan secara daring sungguh tak mungkin rasanya dapat diterapkan secara optimal di daerah 3T. Tak perlu jauh-jauh bicara bantuan kuota internet, sinyal saja tak ada, dan smartphone saja tak punya. 

Lalu mau bagaimana? Apakah tetap berdiam diri? Terus memberikan pelayanan pendidikan prima meski dalam keterbatasa akan tetap dilakukan oleh guru-guru inspiratif di daerah 3T tersebut. 

Semangat berkontribusi untuk terus berkontribusi positif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tak akan membuat menyerah meski keadaan sangatlah susah.

Bantuan selama pandemi ini sepertinya tidak bisa disamaratakan dari Sabang sampai Merauke dan dari Mianggas hingga Pulau Rote. Untuk daerah-daerah tertentu bantua kuota internet mungkin relevan namun di daerah 3T? Perlu kebijakan khusus untuk menyeselesaikan permasalahan tersebut. 

Sebenarnya tidak meratanya akses pendidikan adalah masalah sejak lama namun masih saja ada, terlebih dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh seperti saat ini, sungguh sangat terasa betapa sulitnya.

Sempat juga mendengar keluh kesah dari teman yang berprofesi guru di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Bapak Fidelis Jeharu menyampaikan melalui pesan di grup whatsapp bahwasannya kondisi di sekolah tempat beliau mengajar sarana prasarana pendukung pembelajaran daring sangatlah terbatas sehingga sangat kesulitan apabila harus dipaksa merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajara dengan model daring seperti saat ini. 

Sinyal saja sangat susah dan peserta didik tidak memiliki smartphone. Kemudian ada lagi Pak Jumaedy yang mengajar di Provinsi Kalimantan Tengah yang ternyata senada dengan Bapak Fidelis. Bapak Jumaedy pun menyatakan bahwa kondisi di NTT pun sama dengan di Katingan, Kalimatan Tengah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline