Pada gelaran Liga Champions 2020 teramat banyak kejutan yang terjadi. Mulai dari sistem pertandingan yang berubah. Hingga banyak klub-klub underdog mampu mengalahkan tim-tim unggulan yang notabene memiliki sejarah gemilang di pentas Eropa seperti Liga Champions.
RB Leipzig dan Atalanta sungguh luar biasa penampilannya di kancah Eropa. Hal tersebut menjadi salah satu bukti keseruan Liga Champions kali ini.
Sistem pertandingan yang sebelumnya dilakukan dengan sistem Home and Away, untuk kali ini mengalami perubahan karena menggunakan sistem gugur murni. Perubahan sistem pertandingan ini pun juga berpengaruh dalam penerapan taktik dan strategi pertandingan.
Kejeniusan sosok pelatih akan diuji bagaimana mampu untuk menerapkan taktik dan strategi yang tepat meski harus dibayangi dengan kelelahan pemain-pemainnya hingga potensi peluang cedera pemain akibat kelelahan dan tensi tinggi pertandingan yang semakin besar.
Sebuah fenomena terjadi dimana tim unggulan dengan sederet pemain bintang harus tumbang. Sebelumnya adalah Real Madrid yang harus mengakui keunggulan Manchester City akibat blunder Raphael Varane di zona pertahanan. Lagi-lagi klub asal Spanyol menjadi korban. Adalah Barcelona yang harus bertekuk lutut.
Tak main-main, Barcelona harus mengakui kehebatan tim asal Jerman, Bayern Munchen dengan skor yang tidak sedikit 2-8. Bayern Munchen menggila dalam pertandingan itu hanya memberi dua gol untuk Barcelona yang dicetak oleh Luiz Suarez dan satu gol lainnya adalah gol pemberian dari David Alaba. Hasil yang sungguh menyesakkan bagi pendukung Barcelona.
Melihat hasil tersebut membuat jagad media menjadi ramai memperbincangkan skor telak yang mempermalukan Barcelona. Stadion Da Luz, di Lisbon menjadi saksi atas hasil memalukan yang diderita Messi dan kawan-kawan.
Tidak dapat berkata-kata lagi melihat apa yang dirasakan pendukung Barcelona. Yang jelas harus bersiap mental menerima perundungan dari berbagai sumber. Bisa dari rekan kerja atau teman sepermainan, bisa juga dari feed instagram dari akun-akun bola yang jadi rival Barcelona tentunya.
Tak tega melihat seorang teman pendukung Barcelona yang keesokan harinya terlihat bermuram durja. Bersedih hati klub kesayangannya harus kalah dan harus bersiap diri menerima ejekan atau bahkan perundungan baik secara langsung atau melalu grup WhatsApp. Namun semua itu hanya seru-seruan belaka tidak ada yang sampai sakit hati, semoga. Mari menjaga perasaan para pendukung Barcelona. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H