Kebijakan PSBB transisi ataupun new normal menjadi dalih untuk kembali lepas kendali seperti sebelum masa pandemi. Tak bisa dipungkiri yang terjadi di masyarakat benar-benar memprihatinkan.
Dalam aktivitas keseharian masih sering ditemukan masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Melihat grafik positif covid19 cenderung mengalami peningkatan. Zona terpapar dengan resiko tinggi semakin luas.
Jelas terasa bagaimana penerapan PSSB di awal munculnya covid19 di Indonesia sungguh membuat sangat tidak nyaman. Bekerja dari rumah, semua kegiatan pun dilakukan dari rumah. Sektor ekonomi terdampak dan faktanya tak sedikit UMKM yang gulung tikar. Memperhatikan kondisi di era normal baru yang ternyata cenderung menambah resiko, apakah perlu kembali kepada kebijakan sebelumnya. Apakah harus mengganti hashtag dari #newnormal menjadi #dirumahlagiaja?
Masa pandemi covid19 benar-benar membuat orang khawatir, was-was, cemas, dan terguncang. Semua sektor terdampak. Tak terkecuali nilai-nilai kehidupan bermasyarakat juga mulai terkikis. Tidak ada lagi saling bersalaman jika berjumpa dengan teman atau sanak famili, semua saling menjaga dan hanya bisa tersenyum dari kejauhan. Tidak bisa lagi berkumpul dengan keluarga besar. Tidak bisa lagi berkumpul dengan teman-teman dan berinteraksi secara leluasa. Semua serba dibatasi dan terasa kaku.
Angka positif terus melonjak, zona merah semakin luas, ditambah lagi dengan keterangan WHO bahwa covid19 berpotensi menular melalui udara. Sungguh membuat masyarakat semakin khawatir. Mau sampai kapan kondisi seperti ini terus? Sebagian masyarakat ada yang patuh terhadap anjuran pemerintah, sebagian lainnya bahkan tak peduli untuk saling menjaga.
Nah ini masalahnya. Perlu edukasi terus -- menerus mengenai bahaya covid19 ini. Perlu ada aturan tegas yang mengatur permasalahan yang terjadi di masyarakat pada masa pandemi ini. Utamanya tentang pemberitaan di masyarakat atau hoax yang beredar terkadang menambah rasa ketakutan. Selain itu pemerintah pusat dan daerah diharapkan untuk bersinergi dalam membuat suatu kebijakan. Jangan sampai ada perbedaan sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga resiko terpapar covid19 semakin besar perlu diperhatikan dan lebih baik ditunda untuk sementara waktu sampai kondisi benar-benar pulih. Jangan hanya dengan dalih penerapan protokol kesehatan maka kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan dapat diizinkan. Lebih baik menunda PSBB transisi atau apapun itu istilahnya demi kebaikan bersama dan menjaga keselamatan jiwa satu sama lain. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H