Jakarta, Indonesia - Fernando Villavicencio, Calon Presiden Equador, tewas ditembak setelah melakukan kampanyenya di Quito pada Rabu (9/8) waktu setempat.
Vidio detik-detik tertembaknya Capres Equador ini tersebar luas di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat Villavicencio keluar dari gedung tempat kampanye-nya mengenakan kacamata dan kaos serta rompi biru dongker dengan dikawal sejumlah petugas keamanan. Sebelum akhirnya terdengar suara tembakan sebanyak 6 kali tepat ketika dirinya memasuki mobil.
Diketahui Villavicencio sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan, namun sayang nyawanya tidak dapat tertolong.
Pelaku penembakan dikabarkan tewas setelah baku tembak dengan polisi setempat. Sementara 6 orang telah ditangkap atas dugaan keterlibatan pembunuhan terhadap Calon Presiden Equador itu.
Tercatat ada sembilan orang lainnya yang mengalami luka-luka dalam kejadian ini, termasuk 2 petugas kepolisian dan satu orang calon anggota legislatif.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso menganggap serangan tersebut sebagai "kejahan yang terorganisir". Selain itu dirinya juga menetapkan keadaan darurat terhadap negaranya selama 60 hari (2 bulan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H