Presiden RI Joko Widodo menyebutkan bahwa kabinet pemerintahan saat ini disebut dengan kabinet Indonesia Maju, jelas bukan tanpa alasan. visi Indonesia ke depan harus mampu bersaing dengan negara-negara maju di belahan dunia.
Hal yang paling disoroti yakni menteri yang satu ini. Ia berhasil masuk pada jajaran Kabinet Indonesia Maju tersebut.
Adalah ditunjuknya CEO Gojek Nadiem Anwar Makarim yang mewakili kaum milenial duduk di kursi menteri. Bahkan dia menahkodai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dengan ditunjuknya Mas Nadiem sapaan akrabnya itu, tentu publik menerka-nerka apa alasan presiden menunjuknya sebagai Mendikbud RI, bukan di kursi menteri yang mengurusi bidang bisnis digital sesuai dengan kepakaranya.
Kamis, 31 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo dan Wakilnya KH. Ma'ruf Amin, memimpin rapat internal Kabinet Indonesia Maju. Agenda pembahasan rapat terbatas itu mengenai situasi kondisi politik dan hukum Indonesia pada saat ini.
Namun, dalam pembahasa tersebut, presiden memberikan intruksi kepada Mendikbud untuk mencari solusi yang terbaik bagi pendidikan Indonesia ke depan dengan kondisi percepatan teknologi dunia pada saat ini.
Pergeseran Budaya Belajar
Dengan ditunjuknya Nadiem Makarim, ini tentu memiliki pertimbangan matang. Apabila dipandang dari fenomena saat ini dunia mengalami pemajuan pengetahuan terutama pada pengembangan teknologi.
Kini teknologi menjadi bagian terpenting yang harus diikuti oleh setiap manusia. Karena kemajuan ilmu teknologi ini merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan manusia.
Apalagi saat ini, dunia sudah berada di revolusi industri 4.0. Tentu akan banyak berdampak pada perubahan sosial di negera-negara belahan dunia termasuk Indonesia.
Dampak pengaruh dari revolusi industri ini terasa pada berbagai bidang termasuk dunia pendidikan. Semua dituntut agar menggunakan teknologi, baik dari sistem kegiatan belajar mengajar serta penyususnan perencanaan serta program sekolah secara umum.