Mahasiswa Kesejahteraan sosial UMM melakukan kegiatan seni lukis tie dye guna mengembangkan kreativitas serta meningkatkan rasa percaya diri anak-anak disabilitas. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Ada 3 rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain sosialisasi, melukis tie dye, dan berbagi takjil, dimana dihadiri oleh 8 orang penyandang disabilitas. Dalam hal ini terdapat jenis penyandang disabilitas yang ada yaitu meliputi Tuna Grahita, Tuna Daksa, Tuna Ganda, dan juga Down Syndrome, Senin (22/4/2022).
Sosialisasi
Adapun kegiatan sosialisasi bertujuan tentang bagaimana cara merawat anak yang berkebutuhan khusus karena pada dasarnya anak berkebutuhan khusus memerlukan penanganan khusus.
Dalam hal ini masih terdapat orang tua yang masih belum bisa menerima keadaan anaknya sehingga keluarga mereka sangat tertutup/menutup rapat keadaan anak mereka dari lingkungan masyarakat.
Maka dari itu perlu adanya pengasuhan yang baik dari keluarga terutama pada orangtua. pengasuhan yang baik akan membuat anak disabilitas dapat memenuhi kebutuhan dan mendapatkan hak mereka pada umumnya sehingga dapat berfungsi secara sosial.
Dokumentasi pribadi
Seni lukis
Seni memiliki berbagai manfaat terutama untuk anak berkebutuhan khusus, karena hal ini membuat mereka lebih bebas dalam mengekspresikan dirinya, baik itu bakat dan kemampuannya. Seni juga dapat digunakan sebagai media terapi karena melibatkan mereka pada tingkat psikologisnya.
Oleh karena itu pada kegiatan ini mereka dapat menuangkan perasaan , ide, dan, dan pikirannya dengan menggunakan gerakan, suara, dan warna untuk melepaskan emosi terpendam yang mungkin sulit diungkapkan oleh kata-kata. kegiatan ini berjalan dengan lancar karena anak-anak juga sangat berantusias dan senang sekali melakukan hal tersebut.
Media yang digunakan dalam seni lukis ini yaitu menggunakan Totebag yang kemudian diwarnai dengan cara tie dye dan mereka dapat mengikuti arahan yang diberikan tahap demi tahap dengan baik hingga selesai.