Beberapa minggu lalu, tiba-tiba saya merasakan ada titik-titik hitam/floaters yang bergerak di depan mata kiri, sebelumnya titik hitam sudah ada sejak lama, namun kecil dan tidak terlihat jika tidak diperhatikan. Malam itu titik yang muncul cukup besar dan mengganggu.
Ketika saya mematikan lampu, dalam keadaan remang-remang seperti ada kilatan cahaya, hanya sekejap.
Keesokan harinya, rasanya benda yang dilihat oleh mata kiri seperti berpendar. Wah, ini ada yang salah, maka segeralah saya menemui dokter mata.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ada masalah dengan serabut syaraf mata saya, sangat tipis dan dokter mengkhawatirkan terjadi ablasio retina jika tidak segera ditangani. Waduh, penyakit apa pula ini?
Apa Itu Ablasio Retina?
Sebelumnya, kita pahami dulu fungsi retina. Retina adalah lembaran tipis yang transparan, yang berada di bagian belakang bola mata kita, memiliki fungsi menangkap bayangan.
Cahaya yang masuk akan diterima oleh sel basilus/sel batang dan konus/sel kerucut pada retina dan mengubahnya menjadi sinyal syaraf, hingga otak memvisualkan apa yang ditangkap oleh penglihatan.
Ablasio retina adalah sebuah kondisi di mana retina tidak berada pada posisi normalnya, seperti kondisi robek hingga terlepasnya si retina. Akibatnya Retina terpisah dari serabut syaraf yang memasok oksigen dan nutrisi.
Kondisi ini adalah situasi yang darurat, perlu penanganan segera karena dapat berakibat kebutaan sebagian atau total.
Penyebab Terjadinya Ablasio Retina
1. Robeknya retina
Orang yang berusia di atas lima puluh tahun, serta mengalami rabun jauh (Minus di atas delapan) beresiko tinggi mengalami hal ini.
Begitu pula orang yang pernah mengalami cidera parah pada mata. Kebiasaan mengucek mata dengan keras menambah resiko robeknya retina.