Lihat ke Halaman Asli

Prajna Dewi

TERVERIFIKASI

Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Hadiah Terindah untuk Guru adalah Ketika Kompetensinya Dihargai

Diperbarui: 8 Juli 2022   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi guru PAUD (Sumber: shutterstock)

“Berapa ini harganya mas?” Tanyaku pada petugas jaga di sebuah pameran produk ekspor Indonesia.  

“Maaf Bu, itu tidak dijual, hanya display untuk buyer,” jawabnya sambil tersenyum. 

Walau senyuman mas penjaga stan pameran manis, tetap tidak mengobati kekecewaan hati yang sudah terpikat dengan ornamen pohon Natal dari kaleng. Terbayang kakak ipar saya pasti akan sangat senang dihadiahi hiasan cantik ini di hari Natal.

“Mbak suka? Bawa saja Mbak. Ton, bungkus yang rapi!” Tiba-tiba dari arah belakang partisi muncul wajah manis yang tersenyum menyambut  hangat. 

“Loh, mau dibeli tidak boleh, kok ini malah dikasih?” Masih terbingung-bingung mencoba menangkap apa yang terjadi. 

“Mbak Dewi lupa ya? Aku dulu murid Mbak di DPI, Desain Produk Industri di Trisakti,” jelasnya sumringah (tradisi di kampus kami menyapa pengajar dengan mas dan mbak jika belum sepuh).

“Aku sekarang produksi hiasan dari kaleng bekas, diekspor lho Mbak.” Lanjutnya dengan mata berbinar. 

Ternyata stan pameran ini milik murid saya di Universitas Trisakti dulu. Murid mengingat wajah guru, tapi guru sering lupa wajah murid. Ilmu desain yang didapatnya di masa kuliah membawanya menjadi eksportir pernak-pernik.

Sumber: Freepik.com

“Ini hadiah untuk mbak," disorongkannya bungkusan ornamen tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline