"Mama, Seratus ribu itu banyak atau sedikit?"
Saat masih duduk di bangku SD, si Bungsu tiba-tiba muncul ingin tahunya tentang besarnya nilai uang.
"Kalau dipakai untuk beli nasi Padang di ujung jalan, kita bisa dapat 6 bungkus nasi dengan isi gulai ayam, dan bisa membuat kenyang 6 bapak penyapu jalan, banyak atau dikit? "
Tanpa berpikir, dia langsung menjawab "Banyak Ma".
Lalu aku lanjutkan. "Kalau uang seratus ribu itu dipakai untuk beli mainan "Lego", apa dapat?" Sontak dia geleng-gelengkan kepalanya.
"Nah, jadi uang seratus ribu itu banyak atau dikit?"
Langsung dia tertawa dan bilang, "bisa jadi banyak, bisa jadi dikit Ma"
Dialog di atas, adalah salah satu "situasi kebetulan" yang saya pakai menjelaskan konsep uang kepada si Bungsu.
Perlukah memperkenalkan konsep terkait UANG kepada anak? Ya, sangat perlu. Namun tentunya dengan porsi yang sesuai dengan usia mereka.
Di bawah ini beberapa hal yang saya lakukan untuk memperkenalkan konsep uang kepada anak:
1. Ajarkan Untuk Bedakan Antara Ingin dan Butuh
Di kesempatan lain, si Bungsu pernah bertanya, "Kenapa kalau aku minta beli makanan, mama pasti belikan, tapi kalau beli baju mama suruh pikir dulu atau pakai uangku sendiri?"
"Karena makan adalah kebutuhan, kalau kamu merasa lapar, artinya perutmu bilang perlu untuk diisi. Sedangkan baju, bukan kebutuhan"