Lihat ke Halaman Asli

Prajna Dewi

TERVERIFIKASI

Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Menyiapkan Pewaris Perusahaan

Diperbarui: 21 April 2022   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Design by Canva

Pak Danu kesehatannya menurun, sudah berminggu minggu tidak bisa tidur. Terutama sejak bersitegang dengan putra satu-satunya, Joko, yang menolak keras mengelola perusahaan yang sudah Pak Danu rintis sejak puluhan tahun dengan susah payah.

Tidak terbilang upaya yang dilakukan Pak Danu hingga perusahaannya berkembang sampai hari ini, yang membuat seorang Danu jadi keluarga terpandang. Tapi sayangnya Joko tidak berminat sedikitpun untuk mengelola perusahaan ini, Ancaman pencoretan dari daftar ahli warispun tidak membuat Joko berubah pikiran. Joko lebih tertarik untuk mengejar cita-citanya menjadi pilot.

Di belahan lain dari kota yang sama, Pak Iskak sahabat Pak Danu juga terganggu kesehatannya. Tidak bisa tidur bukan karena putranya tidak mau membantu menggantikan dirinya mengurus perusahaan.

Purnomo, putra Pak Iskak sangat bersemangat mempraktekkan ilmu yang didapatnya saat berkuliah di universitas ternama di negeri Paman Sam. Saking bersemangatnya, dia bahkan melakukan perubahan besar-besaran, restrukturisasi.

Semua pegawai andalan Pak Iskak, yang sudah mengabdi puluhan tahun sejak awal perusahaan dirintis,  ditebas habis, diganti dengan tenaga muda yang dipercaya Purnomo akan lebih efektif mendulang pundi emas.

Permintaan Pak Iskak untuk menahan pegawai senior tidak didengarkan. Karena menurut ilmu yang dipelajari Purnomo, efisiensi penting. Otak dikedepankan, hati nurani boleh minggir.

Mengapa Pak Danu dan Pak Iskak bernasib malang terkait penerus perusahaan? Bukankah seharusnya mudah untuk meneruskan sebuah perusahaan yang sudah maju jaya.

Ternyata di sisi lain, ada Pak Sukanto Tanoto, yang bisa tidur nyenyak. Karena putranya ada yang mau membantunya mengelola perusahaan, dan membantu dalam pengertian sesungguhnya, bukan malah menciptakan huru-hara seperti Purnomo yang bablas.

Perusahaannya, Royal Golden Eagle (RGE)  Ia rintis sejak awal,  hari ini sudah menjadi perusahaan kelas dunia yang bergerak di bidang sumber daya alam yakni  industri pulp and paper, kelapa sawit, selulosa spesial, viscose fibre, dan pengembangan energi.

Ke empat bidang usahanya tersebar di Indonesia, Kanada, Cina bahkan Brazil. Dengan total aset lebih dari 12 miliar US Dolar dan memiliki 60 ribu pegawai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline