"Bu.. Yah.. Kenapa kalian meninggalkan Fya sendiri di dunia yang jahat ini..."
Menjadi wanita karir bukanlah hal yang gampang. Tak semudah ucapan dan harapan. Kita bisa berharap namun untuk mendapatkan gelarnya membutuhkan usaha yang sangat menantang. Tak lupa dengan caci maki orang-orang sekitar yang terkadang membuat pikiran kita menjadi down.
Alifya Putri Maheswari. Seorang gadis berumur 18 tahun yang terlahir dari pasangan suami istri, Dwi Ratnawati dan Doni Haryanto. Gadis yang selalu bersemangat untuk mengejar mimpi-mimpinya. Lahir dari keluarga menengah ke atas dan menjadi anak tunggal mungkin adalah impian sebagian orang. Namun dia tidak mungkin bisa mengubah takdir itu, jikalau bisa itu adalah kehendak Tuhan.
Acara pelepasan siswa-siswi kelas XII telah selesai. Fya pulang ke rumah dengan wajah ditekuk. Ia kemudian menunggu orang tuanya di ruang tamu untuk membicarakan sesuatu yang penting.
"Bu... Yah... kalau Fya mau ngerantau boleh gak? Fya ingin jadi anak yang mandiri."
"Boleh-boleh saja, tapi kalau kamu butuh apa-apa bilang ke Ayah sama Ibu, ya? dan untuk tempat tinggal kamu dan tempat rantau kamu biar ayah sama ibu yang pilihin."
"Dan ibu sama ayah juga nanti bakal cariin kamu pekerjaan atau tempat kuliah serta kapan kamu berangkat kesana oke?."
"Oke! Fya setuju sama kesepakatan ini."
Saat makan malam, Fya membantu ibunya untuk menata makanan di meja. Dengan sedikit gurau canda, walaupun Fya kadang tidak nyambung dengan jokes yang diucapkan oleh ibunya.
"Oh iya aku jadi merantau ke mana? dan kapan aku berangkat kesananya?"
"Sabar, nanti ayah akan beritahu kamu setelah makan malam."