Lihat ke Halaman Asli

praditashinta

Mahasiswa

Gelar Karya Kegiatan P5 Pembuatan Tempe Bersama KB-RA Al Islam 1 Jamsaren Surakarta dan PLP UNS Tahun 2024

Diperbarui: 30 November 2024   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Dosen Pembimbing Lapangan & Kepala sekolah serta Guru KB-RA Al Islam 1 Jamsaren

Pada tanggal 21 sampai 28 Oktober 2024 KB-RA Al Islam 1 Jamsaren Surakarta menggelar kegiatan P5 Pembuatan Tempe yang melibatkan mahasiswa Program Latihan Profesi (PLP) dari Universitas Sebelas Maret (UNSyang terdiri dari Abdillah Nur Azizah, Annisa Putri Retyaningrum, Dewi Listyannisa Hasanah, Karin Anshella Putri Kristanto, Pradita Shinta Ardi Astuti, dan Savira Puspita Kusumatika mahasiswi Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIPdengan dosen pembimbing Dr. Anayanti Rahmawati, S.Psi, Psi., M.A. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak mengenai proses pembuatan tempe, salah satu makanan tradisional Indonesia yang kaya akan manfaat gizi.

Foto kegiatan P5 tempe

Acara yang diselenggarakan di halaman sekolah KB-RA Al Islam 1 Jamsaren dan mengajak seluruh anak untuk terlibat langsung dalam setiap tahapan pembuatan tempe. Mulai dari mengenal bahan baku seperti kedelai, ragi, hingga proses fermentasi yang menghasilkan tempe yang sudah jadi. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa PLP UNS untuk terlibat dalam proses pembelajaran anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.

Kepala KB-RA Al Islam 1 Jamsaren, Ibu Darmaning Dwi Karyani, S.Pd.I. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan P5 Tempe ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan pengalaman langsung yang melibatkan anak-anak."Anak-anak tidak hanya belajar tentang makanan, tetapi juga diajak untuk memahami proses pembuatan tempe secara lebih mendalam. Kegiatan ini membantu mereka belajar tentang kerjasama, kesabaran, dan menghargai makanan tradisional Indonesia," ujarnya.

Sebagai bagian dari program PLP UNS, para mahasiswa turut mendampingi anak-anak dalam proses pembuatan tempe. Mahasiswi PLP UNS menjelaskan dengan cara yang sederhana bagaimana kedelai yang telah direndam diproses menjadi tempe, serta bagaimana ragi tempe berperan dalam fermentasia yang memakan waktu beberapa hari. Mahasiswa juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi.

Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga mereka bersemangat memegang bahan-bahan dan mencampurkan kedelai dengan ragi kemudian membungkus kedelai ke dalam plastik. Meskipun mereka masih di usia dini, dengan cara-cara yang menyenangkan dan sederhana membuat mereka cepat mengerti dan terlibat aktif dalam setiap langkah proses pembuatannya. Ketika selesai kegiatan, mahasiswa bertanya kepada anak-anak mengenai perasaan setelah mengikuti kegiatan P5 Pembuatan Tempe “senang” “seru” ujar mereka.

Foto kegiatan P5 tempe

Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari kerjasama antara KB-RA Al Islam 1 Jamsaren dan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Acara ini memberikan mahasiswa PLP UNS pengalaman mengajar dan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak dalam lingkungan yang menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk mendukung keberagaman makanan Indonesia yang dapat dikenalkan kepada anak-anak sejak dini.

Kegiatan P5 Pembuatan tempe ini menambah wawasan anak sesuai dengan pendapat Ibu Darmaning Dwi Karyani, S.Pd.I. selaku kepala sekolah TK Al Islam 1 Jamsaren. “Pelaksanaan berjalan dengan lancar mulai hari pertama sampai terakhir secara antusias anak-anak mengikuti semua kegiatan. Dan menjadi pengalaman anak -anak untuk mengenal proses pembuatan tempe ” ujarnya.

Tindak lanjut dari kegiatan P5 Pembuatan Tempe yaitu tepatnya di hari terakhir dari kegiatan P5 pembuatan tempe, anak-anak membawa bekal dari olahan tempe meliputi tempe goreng, orek tempe, keripik tempe dan lain-lain. Dengan acara ini diharapkan ada lebih banyak kegiatan serupa di masa mendatang untuk memberi anak-anak kesempatan untuk belajar dengan cara yang lebih inovatif dan menyenangkan. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan melalui kegiatan ini, tetapi mereka juga mendapatkan pengalaman berharga dan membentuk karakter mereka serta menumbuhkan kecintaan mereka terhadap makanan tradisional Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline