Lihat ke Halaman Asli

Pradita VinkaP

MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Eksistensi Umat Islam dalam Merealisasikan Masyarakat Madani

Diperbarui: 11 April 2020   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masyarakat madani adalah masyarakat masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi. Peranan islam dalam mewujudkan masyarakat madani beragam bentuknya. Di Indonesia sendiri misalnya, yang mana masyarakatnya mayoritas adalah umat Islam dimana peranan untuk mewujudkan masyarakat madani sangat benar-benar menentukan kondisi masyarakat di Indonesia. Peranan umat Islam itu dapat direalisasikan melalui jalur hukum, sosial-politik, ekonomi dan lainnya, yang memberikan ruang untuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi kepentingan bangsa secara keseluruhan. 

Kendala yang menjadi permasalahan pokok saat ini adalah kemampuan, eksistensi serta konsistensi umat Islam terhadap karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara melalui jalur yang telah disediakan. Meskipun umat islam adalah mayoritas secara kuantitatif, tetapi seacara kualitatif masih rendah sehingga perlu adanya pembaharuan serta pemberdayaan secara efisien dan sistematis. Bukti nyatan fenomena sosial yang bertentangan dengan ajaran islam yaitu, adanya korupsi, tingkat kriminalitas yang tinggi, kurangnya rasa aman dan nyaman di negara sendiri, krisis kepercayaan antara masyarakat dengan pemerintah, dsb. 

Oleh karena itu, kita (umat Islam) sebagai generasi penerus harus berprestasi dan berperan dalam mewujudkan tatanan sosial-politik yang demokratis serta sistem ekonomi yang adil. Karena keduanya merupakan prasyarat utama untuk terciptanya kesejahteraan sosial, dan kondisi sosial yang dicirikan oleh budaya yang beragam, hubungan timbal balik dan kesediaan untuk saling memahami dan menghargai. Selain itu, juga menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini dengan memegang teguh dan mengamalkan Al-Qur'an serta hadist.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline