Lihat ke Halaman Asli

Pradipta Sekar Ayu Putri W

Environmental Enthusiast

Kembali 'Gandeng' Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame, FT Tanjung Gerem Bangun Ekosistem Terumbu Karang Pandeglang, Banten

Diperbarui: 29 Agustus 2024   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KABL Sukarame

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut terkaya dalam hal spesies maupun keindahannya. Terumbu karang, yang sering disebut sebagai "hutan hujan laut" adalah habitat bagi ribuan spesies laut dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Namun, kondisi terumbu karang saat ini memprihatinkan akibat faktor alam dan manusia. Terumbu karang dapat rusak oleh perahu, jangkar, maupun tumpahan minyak. 

Erosi yang disebabkan oleh penggundulan hutan juga menyebabkan peningkatan sedimentasi di laut yang terbawa oleh aliran sungai. Akibatnya terjadi penumpukan sedimen pada karang dan memberikan tekanan yang besar sehingga karang berhenti tumbuh dan secara bertahap terkikis oleh organisme lain. Di tengah meningkatnya ancaman terhadap ekosistem laut tersebut, transplantasi terumbu karang berkelanjutan menjadi salah satu langkah penting dalam konservasi laut.

PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tanjung Gerem berkolaborasi dengan Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut berkomitmen menjaga ekosistem terumbu karang, melalui program transplantasi karang pada substrat yang ditancapkan di dasar laut. 

Ini merupakan terobosan baru bagi sistem transplantasi yang dilakukan di perairan Desa Sukarame sebagai pengembangan pusat pembibitan karang (Coral stock center) seluas 17,31 hektare di lokasi ini. Fragmen karang yang ditransplantasikan berasal dari pusat pembibitan karang tersebut. Dimana fragmen karang dikembangkan dari potongan kecil atau dari karang yang tumbuh secara alami, lalu dipelihara sampai cukup kuat untuk ditransplantasikan.

Dokumentasi KABL Sukarame

Transplantasi ini melibatkan masyarakat setempat dan Kelompok Nelayan Carita untuk memantau karang sebelum transplantasi dan sesudah transplantasi dengan rata-rata fragmen karang yang ditransplantasi yaitu 100 bibit karang per-tahunnya dan telah dilaksanakan bersama-sama sejak Agustus-Desember 2023 dan Juni 2024. 

Bentuk kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat local dan pihak-pihak terkait karena transplantasi karang memerlukan pemantauan yang ketat untuk memastikan keberhasilan jangka panjang, mengingat karang yang ditransplantasi membutuhkan waktu lama untuk tumbuh dan mencapai ukuran dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline