Sudut Kota Bersahaja
Oleh: Mulya
Kamulyan Permai, sebuah pemukiman yang terhapit dua jalan besar depan dan belakang, jalan depan dinamai jalan KH. Abdul Halim tokoh pahlawan Nasional dari Majalengka juga pendiri organisasi keagamaan PUI bersama-sama dengan KH. Ahmad Sanusi dari Sukabumi, sedangkan jalan belakang dinamai jalan pemuda, jalan ini terbentang mulai dari perempatan emen selamet sampai Munjul dan bertemu Jalan KH. Abdul Halim.
Pemukiman ini baru di diami kurang lebih 30 KK yang berprofesi macam-macam, ada PNS, wiraswasta dan karyawan perusahaan swasta, mereka hidup brsahaja, membangun suasana yang aman, nyaman dan tertib.
Kamulyan Permai jadi nama pemukimannya. Didalamnya terdapat tiga lembaga sekolah, satu milik pemerintah dan dua lainnya milik yayasan. Ketiga sekolah tersebut turut meramaikan suasana dan menyumbang aktivitas religiusitas keadaan sosial masyarakatnya.
Jalan Ahim Apandi
Ini jalan kesepakatan seluruh penghuni kompleks Kamulyan Permai, pertemuan dilaksanakan Delapan tahun lalu pada bulan Agustus 2013-an. Warga bersepakat untuk mengangkat nama tokoh pembuka wilayah Kamulyan Permai yang bernama H. Ahim Apandi.
Perdebatan nama jalan ini tidak lama, cukup satu malam dengan persetujuan keluarga Almarhum nama tersebut di jadikan nama jalan yang terhubung dari depan KH. Abdul Halim dan dari belakang jalan Pemuda dan jalan yang terhubung itu dinamai Ahim Apandi.
Sekolah Pemerintah yang memberi pelajaran berharga
Tidak terbayangkan oleh semua warga akan berdampingan dengan sekolah pemerintah yang menyelenggarakan sekolah inklusif, ini memang luar biasa dan sangat memberikan pelajaran.
Sebuah sekolah luar biasa (SLB) berdiri megah dengan status negeri warisan penggagas H. Ahim Apandi sekaligus kepala sekolah pertama, ini alasan pertama kenapa H. Ahim Apandi dijadikan nama jalan di kompleks Kamulyan permai.