Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Mengusik Bos Sembilan Naga, Siapa Hancur?

Diperbarui: 3 April 2016   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca dicokoknya anggota DPRD DKI, Muhammad Sanusi (Partai Gerindra) dan menyusul penyerahan diri Presiden direktur PT Agung Podomoro Land, Arisman Wijaya, hari ini KPK cegah Bos Agung Sedayu Group.

"Iya benar ada pencegahan. Jumat sudah dilayangkan suratnya ke pihak Imigrasi," kata Plt Jubir KPK Yuyuk Andriati, Minggu (3/4/2016). Dalam surat cegah yang dilayangkan ke pihak Imigrasi, KPK meminta status cegah atas nama Sugiyanto Kusuma. Nama tersebut merupakan nama asli dari Aguan Sugianto.

Nama Sugiyanto Kusuma sudah dikenal dijagat bisnis property sejak awal 1970. Berbendera “ PT. Agung Sedayu”, perusahaannya sukses merambah dunia property hingga kini.

Momentum kejayaan Agung Sedayu diperoleh ketika sukses membangun Harco Mangga Dua (1991), yang merupakan mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia dan sekaligus membuktikan dirinya sebagai perusahaan pengembang properti papan atas di Indonesia. Buah karyanya saat ini tersebar di berbagai daerah yang cukup bergengsi, baik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, terdiri dari superblock, apartment, office tower, township, mall, hotel, industrial estate.

Kelapa Gading Square, Mal of Indonesia dan taman Anggrek, adalah segelintir proyek revolusioner yang dikenal sebagai hunian elit di Jakarta atau popular disebut one stop living. Selebihnya puluhan property yang berlabel “Mansion”, semuanya sukses mengepung Jakarta.

Diluar bisnis property, keluarga Sugianto Kusuma juga merambah bisnis telekomunikasi dan perbankan. Beberapa decade lalu ramai diberitakan media, mengenai masuknya Dragon Bank International ke Indonesia. Bank yang berpusat di Vanuatu tersebut termasuk salah satu lembaga keuangan yang mengelola “uang haram” setelah menerima pemutihan uang (money laundering) dan salah satu pemiliknya adalah PT Yayasan Harapan Kita milik keluarga Presiden Soeharto. Namun seiring pergantian presiden, rumor ini lenyap ditelan waktu.

Dengan bisnisnya yang menggurita, maka tidak keliru jika Sugianto Kusuma dikenal oleh awak media sebagai bos Sembilan Naga. Jaringan geng ini kuat karena kedekatan mereka dengan kekuasaan.

Lepas dari rumor di atas, kini memasuki usia tuanya, Sugianto Kusuma menjadi relawan di Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia. Nyaris seluruh waktu dan hidupnya banyak dihabiskan bersama-sama para relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan.

Sementara, PT Agung Podomoro didirikan oleh Anton Haliman pada tahun 1969. Proyek pertamanya berupa kawasan perumahan di kawasan Simprug dan selesai dibangun pada tahun 1973. Di tahun 1973 itu pula, Agung Podomoro Group menjadi pioneer konsep perumahan real estate di kawasan Sunter Jakarta Utara.

Pada tahun 1986, perusahaan diserahkan dan dipimpin oleh Trihatma Kusuma Haliman, yang kemudian sukses mengakuisisi PT Indofica Housing yang memiliki lahan luas di kawasan Sunter. Agung Podomoro juga sukses menambah dan melakukan pengembangan 17 hektar lahan sebagai bagian dari pengembangan sebelumnya seluas 500 hektar, sekaligus menandai pencapaian luar biasa pengembangan real estate di Jakarta, dan semakin mengokohkan kawasan Sunter sebagai salah satu kawasan eksklusif di Jakarta Utara. 

Karya Agung Podomoro diantaranya, untuk landed house yaitu Bukit Mediterania Samarinda, Podomoro City, Vimala Hills, Podomoro City Deli Medan, Borneo Bay Residences, Orchard Park Batam, SOHO @Podomoro City, SOHO Pancoran, South Jakarta, Baywalk Mall, Metro Park Residence, Grand Taruma. Untuk apartemen mereka sedang menggarap Marina Mediterania Residences, dan The Peak @Sudirman. Sedangkan untuk mixed-use, yang mereka garap diantaranya, Kalibata City, Seasons City, CBD Pluit Apartment, Blok M Square, Blok B Tanah Abang, Braga Citywalk Mall, Thamrin City.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline