Dari informasi yang dihimpun, kejadian terjadi Senin (25/8) sore. Saat itu, mahasiswi baru pulang kuliah dan menggunakan bus TransJ.
Di dalam bus tiba-tiba mahasiswi tersebut teriak keras. Setelah diusut petugas, ia kaget karena barusan melihat penumpang berkemeja biru kemaluannya nongol dari dari celana panjang hitamnya. Maka tanpa ba-bi-bu siempunya burung diamankan petugas utuk diserahkan ke Polsek Tanjung Duren. Setelah itu kasus dilimpahkan ke Polres Jakarta Barat, demikian dikutip dari detik.com.
Saat dikonfirmasi ke Kanit PPA Polres Jakarta Barat, Kompol Slamet membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, korban yang ditemani orang tuanya tidak jadi membuat laporan.
"Dia tidak jadi buat laporan," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2014).
Kita tentu penasaran, alasan apa yang mendasari mahasiswi yang saat di ruang SPK didampingi orang tuanya itu mengurungkan membuat laporan resmi?
Kompol Slamet mengutarakan, padahal awalnya korban sudah setuju ingin melaporkan. Namun, saat di ruang SPK, mereka mengurungkan niat.
Mungkin andai membuat laporan resmi akan merepotkan mahasiswi. Paling tidak sebagai korban kudu hadir dipersidangan. Selain itu traumanya yang sulit hilang. Melihat pertama kali saja teriak-teriak, maka tak kebayang jika nantinya polisi melakukan rekontruksi kejadian berulang-ulang. Bisa-bisa bikin semaput korban.
Maka bagi perempuan sedunia, nasehat dari nenek saya tak ada salahnya di coba, jika cucuku yang cantik lihat “burung” nongol jangan teriak, cukup palingkan mukamu. Namun kalau kamu punya keberanian, datangi burung itu dan.. tendang pakai lututmu. Dijamin burung tak bersayap itu pasti klerger!
Wow… nasehatnya mantap, nek.