Jayapura (Tanah Papua untuk Indonesia) - Tidak ada pembangunan suatu negara yang hanya bisa dicapai dalam kurun waktu 5 tahun atau 10 tahun saja, melainkan proses pembangunan itu secara "natural/alamiah" harus diselenggarakan secara berkelanjutan "sustainable".. Hanya dalam Mitologi Roro Jonggrang saja, yang dapat membangun "maha karya candi prambanan" dalam waktu semalam saja.. Selebihnya dalam realitas dunia nyata, pembangunan itu membutuhkan kapasitas fiskal, perencanaan Detail Eginering, kemampuan manajemen, pengelolaan penerimaan negara, dan bahkan tidak jarang harus menarik pendanaan dari obligasi negara..
Presiden Jokowi selama masa kepemimpinan nasional yang telah mencapai usia 9 tahun masa pemerintahan di tahun 2023 ini, tentunya sadar betul dengan konsekuensi arah pilihan jalan pembangunan yang dipilihnya.. Terlepas apapun sumber kritik yang ikut menyertainya, namun sebuah negara harus terus "berevolusi", mengejar berbagai "defisit" ketertinggalan pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi "burden/beban" bagi percepatan pembangunan Indonesia dimasa mendatang..
Dalam sebuah ilustrasi ketika seorang pasien terserang "heart attack" disebabkan karena penyumbatan "embolism" pembuluh darah arteri coronaria "pembuluh darah utama jantung", maka seorang dokter spesialis jantung akan mempertimbangkan berbagai pilihan penanganan, yang terkadang harus mengambil sebuah keputusan yang berisiko bagi pasien, dengan melakukan tindakan bedah operasi..
Presiden Jokowi merelakan dirinya dikritik dan dihujat, agar keberlanjutan kepemimpinan nasional sesudahnya dapat melanjutkan arah pembangunan menuju keseimbangan pemerataan kesejahteraan dan berfokus pada peningkatan sumber daya manusia secara menyeluruh.. Sebab, mendorong peningkatan kegiatan produksi para petani di ujung ujung kampung, hanya bisa dilakukan apabila infrastruktur jalan dan jembatannya terbangun dengan baik saat ini..
Demikian halnya dengan tujuan mencerdaskan seluruh anak bangsa, akan mudah untuk dicapai apabila sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan, seperti gedung sekolah, fasilitas olah raga, fasilitas laboratorium, dan lain sebagainya, telah dipenuhi dalam rentang waktu saat ini..
Sejatinya, maksud mulia Presiden Jokowi menyiapkan fondasi dasar arah pembangunan nasional selama 10 tahun ini, dengan memperkuat program - program pembangunan yang telah di dimulai sejak awal Pemerintahan Presiden SBY 10 tahun sebelumnya dengan program MP3EI dimasa itu, merupakan rangkaian keberlanjutan yang "niscaya" untuk ditiadakan/dinafikan..
Pasangan Prabowo -Gibran tidak berusaha mengaduk aduk "alam mimpi" kita semua dengan retorika "teoritis" semata, tampak indah di dengarkan dalam imajinasi kita semua, namun sejatinya setiap etape pembangunan nasional itu, mensyaratkan adanya pengorbanan dan ketekunan yang harus dipilih setiap pemimpin nasional terpilih..
Dengan pikiran yang terbuka, berusaha membersihkan "bias perspektif" yakni perasaan suka atau tidak suka, pada faktanya rakyat di berbagai penjuru daerah, merasakan kepuasan dengan pencapaian pembangunan infrastruktur di masa pemerintahan Jokowi, dimana jika ada kebaikan bahkan hanya sedikitpun, maka sudah seharusnya, kebaikan-kebaikan itu menjadi manfaat yang ikut membentuk pondasi perjalanan bernegara Republik ini dihari ini dan tentunya dimasa mendatang..
Dalam pemilu 2024, rakyat indonesia tidak sedang menunggu "sosok Bandung Bondowoso" yang hanya dapat menyulap "pembangunan candi prambanan" dalam waktu semalam, sebagaimana mimpi-mimpi kita semua mengharapkan perubahan sempurna dalam perjalanan kita berbangsa dan bernegara, melainkan harus menyadari adanya "natural law", hukum Tuhan yang mengharuskan manusia untuk berusaha bekerja keras dengan segala daya yang dimilikinya untuk merubah nasib dan keadaannya..
Kami yakin dengan sasaran Indonesia Emas akan dapat dicapai dengan visi yang diemban oleh Pasangan Prabowo -Gibran, arah pembangunan keberlanjutan, yang diawaki oleh perpaduan generasi tua dan generasi muda, yang mana pada awal pendirian Repubik ini, perpaduan dua generasi tersebut ikut menghantarkan negara yang besar ini untuk pertamakalinya dapat memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945..