Semilir angin musim kemarau
Mengatupkan sepasang putri malu tuk berpeluk semakin erat
Menidurkan bunga tebu walau sesekali terjaga
Tidak seperti biasa,
ku gantung sejenak sebatang asa
Ku simpan rasa di suatu senja
hingga terhapus bilur-bilur penat
Kurebahkan jiwa pada sebuah mezbah
Diiringi lantunan sekelumit Amsal doa
Hingga ku sampai di singgasana-Mu
Dan kureguk embun di bibir daun