Lihat ke Halaman Asli

Putri Aryati

Deadliner

Pentingnya Dukungan Edukasi Media Sosial terhadap Lansia di China

Diperbarui: 2 April 2021   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan - Pada acara koferensi akademik di bidang Ilmu Komunikasi, Jogjakarta Communication Conference menggelar acara yang diadakan secara virtual  pada jumat (18/3/2021). Dengan mengundang tujuh pembicara salah satunya yaitu Prof. Xi Zhuang, Ph.D. (Nanjing normal university) selaku salah satu pemateri pada acara tersebut menyampaikan topik pembahasan yang berjudul "Dukungan Sosial Online Untuk Lansia Di China". 

Di era yang modern ini media sosial sudah menjadi hal yang tak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Semua jenis informasi menyebar dengan jelas di jejaring sosial. Kita dapat menyaksikan berita yang akurat maupun berita palsu dan berita itu akan terus tersebarluaskan selama kita mengakses media sosial dan menjadi sulit bagi orang-orang mempelajari informasi penting terutama untuk beberapa kelompok lansia. Saat ini mereka (lansia) ditetapkan sebagai kelompok rentan digital dan perkembangan media sosial. 

Di china sendiri untuk transisi dari platfrom tradisional ke digital saat ini aplikasi WeChat berkembang dengan pesat memperkuat ketergantungan orang pada media baru. Tetapi beberapa orang lanjut usia sulit beradaptasi ke situasi yang baru, banyak dari mereka tidak memiliki smartphone dam mereka tidak tau bagaimana cara mengoperasikannya, faktor ini akan membatasi pergerakan mereka dalam mengikuti perkembangan jejaring sosial.

Di china sendiri sering kali mengadakan acara tradisional, seperti festival semi hong-kong. Orang orang akan berkumpul bersama. Tetapi kaum muda, mereka akan lebih fokus pada smartphone mereka masing masing, kemudian bagaimana dengan kelompok lansia? Mereka lebih ingin terlibat dalam keluarga dan kedalam kelompok mereka sehingga membaur dengan yang lainnya mengobrol dengan satu sama lain, bisa dilihat bahwa lansia lebih berkonsentrasi dengan tipe sosial mereka. 

Survei pada tahun 2020 menyebutkan bahwa orang lanjut usia di china lebih sering menonton televisi dibanding media baru lainnya, mereka lebih memilih untuk berkumpul bersama keluarga dan lingkungan sekitar, para lansia memanfaatkan orang dilingkungan untuk mendapatkan informasi.

Selama pandemi media sosial mengambil peran aktif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan juga dalam kelompok lanjut usia. Sebagai anak muda yang paham dengan kemajuan teknologi saat ini harus dapat membantu para lansia untuk mendapatkan dukungan sosial. Kita tahu dukungan sosial bisa datang dalam bentuk komunikasi verbal dan non verbal antara komunikator dan komunikan. 

Kita dapat melihat dukungan sosial itu ada berapa bagian yang bisa kita pertimbangkan saat kita berbicara tentang dukungan sosial, misalnya dukungan melindungi mereka (lansia) dari kecemasan, depresi, dan mengatakan kualitas hidup dengan mengimbangi efek negatif stress dan memberikan individu dengan meningkatkan rasa kendali kekuasaan dan kompetisi pribadi. 

Menggunakan media soaial dengan ringan dapat menyediakan orang-orang dengan pengalaman dan pengetahuan positif yang teratur stabil dengan peran yang dihargai secara sosial di masyarakat. 

Dan dukungan online mungkin ditawarkan oleh teknologi digital salah satunya untuk meningkatkan inklusi sosial pada lansia misalnya kesejahteraan dan pengetahuan komputer yang lebih baik dan memberdayakan orang lansia menjadi lebih mandiri memelihara jaringan sosial mereka atau meningkatkan pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan dan waktu yang dihabiskan bisa mengurangi rasa kesepian mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline