Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) mengadakan The 2nd Human Capital Summit of Energy 2025 akan mengusung tema 'Accelerating the Transformation of Green Collar Workforce toward Energy Transition'.
Sebelum acara puncak berlangsung, Kepala BPSDM Prahoro Nurtjahyo menginformasikan bahwa akan diselenggarakan beberapa diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk menjaring masukan dari berbagai pihak terkait.
"Seperti yang disampaikan oleh Prahoro, KTT SDM ke-2 ini memiliki tujuan strategis untuk menyusun sebuah kerangka kebijakan yang komprehensif. Dokumen ini nantinya akan menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya membangun kapasitas sumber daya manusia di sektor energi, sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan zaman," ungkap Prahoro.
Prahoro menjelaskan bahwa transisi energi hijau di Indonesia memerlukan perencanaan matang dari hulu hingga hilir, serta persiapan SDM yang kompeten. Kementerian ESDM akan memetakan potensi energi, sementara kementerian terkait seperti Kemendikbud Ristek, Kemenperin, dan Kemnaker akan fokus pada pengembangan SDM yang sesuai kebutuhan sektor energi.
Prahoro menyatakan bahwa pendidikan saat ini telah bergeser dari model yang hanya berorientasi pada pengetahuan akademik menjadi model yang lebih komprehensif, meliputi keterampilan dan sikap yang relevan dengan dunia kerja. Beliau juga menyoroti pentingnya mempersiapkan dan mengakreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan untuk mendukung transisi energi. Selain itu, diperlukan kebijakan yang jelas untuk mengidentifikasi dan mengembangkan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sektor energi hijau di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H