Lihat ke Halaman Asli

PPSDM Migas

PPSDM Migas merupakan instansi pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia sub sektor minyak dan gas bumi dengan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi migas di Indonesia di bawa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral

PPSDM Migas Hadirkan CEO Kilang Pertamina Internasional pada Webinar Strategi Kilang di Era NZE

Diperbarui: 1 Agustus 2023   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PPSDM Migas Hadirkan CEO Kilang Pertamina Internasional pada Webinar Strategi Bisnis Kilang Menghadapi Era NZE. (Dok. Humas PPSDM Migas)

Transisi energi merupakan proses panjang yang harus dilakukan oleh negara - negara di dunia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim sebagaimana pemerintah telah mencanangkan bahwa Indonesia akan mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2060. Pada periode transisi energi, energi fosil seperti minyak dan gas bumi serta batubara masih memiliki peran penting untuk dikembangkan sebelum energi yang lebih bersih tersedia. Namun demikian, langkah dekarbonisasi bisnis serta membangun portofolio bisnis green energy perlu segera dimulai untuk mencapai target netral karbon pada 2060 mendatang.

Isu yang sedang hangat dibicarakan di kalangan pemerhati industri migas ini menjadikan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) mendatangkan Chief Executive Officer (CEO) PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman pada webinar dengan judul Refinery Challenges: Strategi Bisnis Kilang Menghadapi Era NZE pada Senin (31/07/23).


Dalam paparannya, Taufik menjelaskan tentang apa saja strategi kunci dalam mencapai NZE untuk industry Kilang.


"Ketika kita melakukan NZE agar sesuai target, maka tantangannya adalah menyeimbangkan Trilemma Energy. The Energy Trilemma termasuk di dalamnya adanya keseimbangan keamanan energi nasional, biaya dan kebutuhan ekonomi, serta target NZE. Di Pertamina, sektor kilang dan upstream adalah dua kontributor emisi terbesar. Sebagai rangking ke-dua terbaik dunia untuk Best Integrated Oil and Gas Industry di ESG (Environmental, Social, and Governance) Rating Ranking, Pertamina melakukan tiga hal untuk mengurangi emisi karbon di industry kilang," ungkapnya.


"Ada tiga cara yang kita gunakan yaitu dengan teknologi, penggunaan bahan -- bahan dari alam, dan yang ke-tiga adalah carbon offsite trading. Dengan teknologi kita akan melakukan efisiensi energi dan green business initiatives karena mudah dikontrol. Salah satu contoh efisiensi energi adalah dengan minimize flare loss sehingga nantinya kami bisa berfokus pada Near-zero flaring yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar atau feedstock," terangnya lebih lanjut.


Webinar ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi, Waskito Tunggul Nusanto. Ia berpesan bahwa industry migas harus siap dengan era NZE.


"Industri migas harus segera beradaptasi dengan energi rendah karbon. Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di dunia migas serta adaptasi teknologi menjadi sebuah keharusan yang harus ditempuh agar target yang ditetapkan pemerintah dapat terwujud," harapnya pada pembukaan seminar tersebut.


Hampir 400 peserta yang antusias menghadiri seminar virtual yang diakhiri dengan puluhan pertanyaan kepada CEO Pertamina Kilang Internasional dan berlangsung secara interaktif serta informatif bagi seluruh peserta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline