PT. Pertamina Drilling Service Indonesia (PT. PDSI) bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) untuk menyelenggarakan pelatihan Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S. Pelatihan ini dilaksanakn secara daring melalui Zoom Meeting dan dimulai pada Senin, 3 Juli 2023.
Pelatihan yang dipimpin oleh Dwi Purwanto ini berlangsung selama dua hari dengan membahas mengenai pokok -- pokok bahasan gas H2S. beberapa diantaranya adalah sifat -- sifat Hidrogen Sulfida, korosivitasnya, dan sumber -- sumbernya.
"Gas H2S (hidrogen sulfida) adalah gas beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta lingkungan. Gas ini memiliki bau yang khas, menyerupai bau telur busuk, namun jangan sampai terkecoh dengan baunya yang tidak enak," terangnya.
Bahaya dari gas H2S yaitu bahwa gas ini sangat beracun, mudah terbakar dan menyebabkan iritasi serta korosi. Semua ini tentunya dapat memicu dampak serius terhadap tubuh manusia, termasuk keracunan dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara penanganan bahaya gas H2S dengan tepat guna melindungi diri sendiri dan orang lain," tambahnya.
Sebagai tambahan bahwa gas H2S memiliki efek yang merugikan pada kesehatan manusia. Pemaparan jangka pendek terhadap gas ini dapat menyebabkan gejala seperti iritasi tenggorokan, mata berair, mual, pusing, dan sesak napas. Jika terpapar dalam jumlah yang cukup besar atau dalam waktu yang lama, gas H2S dapat menyebabkan keracunan.
"Gas ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan (inhalation), mulut (oral), gastro intenstinal, penyerapan kulit (skin absorption) dan mata. Selain itu H2S juga dapat menyebabkan blocking oksigen di dalam tubuh sehingga menyebabkan kematian," ungkapnya menerangkan pentingnya pelatihan ini diambil untuk para pekerja di industry migas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H