Pandemi virus covid-19 masih belum selesai dalam penanganannya, banyak dari masyarakat terutama Desa Sukoraharjo masih belum percaya akan virus covid-19 yang ada di desa tersebut.
Dari Kepala Desa Sukoraharjo beserta jajarannya dan Mahasiswa UMM berinisiatif dalam melakukan program sosialisasi langsung tentang penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat Desa Sukoraharjo yang sudah diadopsi oleh dari Gubernur Jawa Timur untuk diterapkan di seluruh kampung (RW). Banyak dari masyarakat Desa Sukoraharjo yang masih kurang paham akan tentang adanya kampung tangguh di wilayahnya tersebut.
Pada hari Rabu, 31 Maret dari jam 09.00 sampai 10:00 WIB dari Mahasiswa UMM melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di balai desa kantor Desa Sukoraharjo agar masyarakat tidak bingung dan sunkan karena melatih dalam kemandirian, keberanian, serta keikutsertaan dalam memsukseskan program dari Mahasiswa UMM.
Dan juga terdapat dari masyarakat masih mengabaikan informasi terkait sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan yang ada di Desa Sukoraharjo karena hanya sekedar menyelepekan. Program sosialisasi ini bertujuan supaya masyarakat dari Desa Sukoraharjo bisa mengetahui dan memahami secara mendalam apa tentang arti sebenarnya dari kata penerapan protokol kesehatan.
Kampung Tangguh ini sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/Kabupaten, perguruan tinggi (PT) untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong royong dalam penanganan covid.
Pemenuhan secara mandiri oleh masyarakat itu, mulai dari penyediaan ruang isolasi, posko kesehatan, dapur umum, hingga lumbung pangan yang dapat dimanfaatkan secara bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H