Lihat ke Halaman Asli

PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa

Edukasi Strategi Pemasaran Digital pada UMKM di Kelurahan Mangkang Wetan

Diperbarui: 20 September 2023   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Minggu (13/08/2023), Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) UKM RIPTEK UNNES telah menyelenggarakan sosialisasi di balai Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang bertajuk "Edukasi dan Pelatihan E-commerce dan Marketplace". Sosialisasi ini ditujukan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan warga sekitar Kelurahan Mangkang Wetan.

Sosialisasi kali ini, tim PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES mengundang pemateri dari Dinas Koperasi Jawa Tengah Bapak Teguh Imam S. dan Ibu Evi Aprilia serta pemateri dari Dinas Koperasi Kota Semarang Bapak Chafid. Acara sosialisasi ini juga tidak lepas dari kerja sama bersama Lurah Mangkang Wetan Bapak Beni Irawan, dosen pendamping PPK Ormawa UKM RIPTEK UNNES 2023 Bapak Ahmad Fashiha Hastawan, S.T., M. Eng., dan seluruh anggota pelaksana.

Diadakannya sosialisasi edukasi dan pelatihan e-commerce dan marketplace ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait strategi pemasaran produk UMKM, upaya pengembangan pemasaran produk umkm, dan peran pemerintah dalam mengembangkan UMKM baik di Kota Semarang maupun Jawa Tengah.

Berdasarkan Skala Usaha jumlah UMKM di Jawa Tengah sekitar 4.174.210 usaha. Produk unggulan UMKM Jawa Tengah yang diekspor meliputi handycraft, furniture, fashion, aksesoris, makanan, minuman, dan produk kecantikan. Produk-produk tersebut telah tersebar ke beberapa negara diantaranya Singapore, Jerman, Kanada, China, Arab Saudi, dan London.

Saat ini para pelaku UMKM Jawa Tengah belum mengoptimlkan pemasarannya baik regional dan internasional karena dihadapkan oleh berbagai kendala seperti mudah merasa puas, tidak konsisten, packaging yang belum modern dan kurangnya informasi produk, kurang mungulik bagaimana keadaan kompetitor pasar dan siapa target pasar yang akan ditujukan, kesulitan dalam distribusi barang, dan belum mengoptimalkan pasar. Hal tersebut tentunya tidak bisa dibiarkan terus menerus karena dapat menyebabkan sulitnya produk UMKM dalam menguasai pasar regional dan Internasional.

Dengan meihat berbagai kendala dalam memasarkan produk UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut andil dalam memasarkan produk UMKM dengan mengadakan pameran, promosi, dan memberikan fasilitas ruang penjualan di Marketplace.

"Pemrov Jateng tentunya memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung pengembangan produk-produk UMKM Jawa Tengah seperti mengadakan pameran Jateng in fashion 2019, melakukan promosi gerai UMK melalui Gallery UKM di Bandara Int A Yani Semarang, Yogyakarta Int Airport dan SMESCO, mempromosikan produk UMKM di Lapak Ganjar, dan memberikan fasilitas penjualan melalui marketplace seperti GoFood dan Blankon Jateng," ujar Bapak Teguh Imam S..

Sementara, jumlah UMKM Kota Semarang sekitar 29.611. Pelaku UMKM Kota Semarang tersebar di 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan . Terdapat 10 Klaster Usaha Mikro yang ada di Kota Semarang meliputi olahan, pangan bandeng, lumpia, handycraft, batik, logam, tas, meubel, pariwisata, dan jamu. UMKM Kota Semarang mempunyai komunitas diantaranya Asosiasi Guyub Sido Rukun, Cipta Boga Mandiri, Geraikopimi, IPEMI, IWAPI, Komunitas Difabel, dan masih banyak lagi.

Saat ini kendala yang dihadapi pelaku UMKM di Kota Semarang meliputi belum optimalnya daya saing pelaku usaha mikro, kurangnya kemampuan manajerial dalam mengelola usaha, kurangnya ketrampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi (digital marketing) dalam pengembangan usaha, belum optiomalnya pelaku usaha mikro dalam membranding produknya, dan keterbatasan modal yang dimiliki pelaku usaha mikro.

Dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM, Pemerintah Kota Semarang membuat program bagi pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya sehingga dapat menciptkan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Semarang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang. Program tersebut dikenal dengan program 4P. Program-program tersebut meliputi pendampingan UMKM, Pendidikan dan pelatihan, pembiayaan, dan pemasaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline