Lihat ke Halaman Asli

Tim PPK Ormawa UKMF Wisma Gita Menghijaukan Kreativitas: Eksplorasi Pojok Literasi Ecoprint Bagi Pengembangan Potensi Eks-ODGJ

Diperbarui: 11 Agustus 2024   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi foto bersama para peserta dan stakeholder pada pojok literasi ecoprint hari ketiga di Kantor Kecamatan Curahdami, sumber: dokumentasi pribadi.

Tim PPK Ormawa UKMF Wisma Gita Universitas Jember menggelar Program Pojok Literasi Ecoprint dalam upaya memberdayakan eks-ODGJ yang ada di Curahdami, Bondowoso. Tujuan pelaksanaan Pojok Literasi Ecoprint ini salah satunya adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik, kesabaran, dan kreativitas para eks-ODGJ dengan harapan mereka dapat mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka untuk mandiri secara sosial dan ekonomi.

Program Pojok Literasi Ecoprint dilaksanakan dalam tiga tahapan kegiatan, yaitu pada 28 Juli, 29 Juli, dan 6 Agustus 2024. Dalam pelaksanaannya, program ini di hadiri oleh Bapak Kusuma Nofiandry dan Ibu Mozayana selaku perwakilan Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Bapak Wijayanto selaku perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Bapak Yordania Taufik Islami selaku Camat Curahdami dan jajarannya, Bapak Saibudin Hakim selaku Kepala Desa Jetis dan jajarannya, Bapak Junaidi selaku Ketua Komunitas Group Apresiasi Seni (GAS) Bondowoso dan anggotanya.

Program Pojok Literasi Ecoprint hari pertama diselenggarakan pada hari Minggu, 28 Juli 2024. Pada pertemuan pertama ini sebanyak 8 peserta (eks-ODGJ) diberikan materi pembuatan ecoprint dengan teknik pounding, yaitu metode pembuatan ecoprint dengan cara memukulkan daun ke atas kain menggunakan kain, sehingga mengeluarkan warna dan motif asli dari daun tersebut. Para peserta juga difasilitasi berbagai jenis daun, palu kayu, dan kain kanvas ukuran 3 x 1,5 meter sebagai media latihan awal pembuatan ecoprint.

Pengenalan cara membuat ecoprint pada pojok literasi ecoprint hari pertama di Balai Desa Jetis, sumber: dokumentasi pribadi

Pada pelatihan awal ini para peserta disatukan dalam satu kelompok dan dibebaskan untuk mengkreasikan berbagai jenis daun yang telah disediakan untuk ditata di atas kain kanvas, lalu mempraktikan teknik pounding yang telah dijelaskan pada sesi awal pelatihan. Para peserta sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembuatan ecoprint karena pelatihan membatik ecoprint ini masih sangat jarang dilakukan di kalangan masyarakat sekitar. Hal ini membuat para peserta antusias dan senang untuk berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.

hasil karya kain ecoprint oleh eks-ODGJ pada pojok literasi ecoprint hari kedua di Balai Desa Jetis, sumber: dokumentasi pribadi. 

Program Pojok Literasi Ecoprint hari kedua diselanggarakan pada hari Senin, 29 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua merupakan tahap lanjutan dari pelatihan pertama, dimana pada pelatihan kali ini para peserta diberikan pelatihan secara individu. Pada Pojok Literasi Ecoprint hari kedua ini sebanyak 10 peserta (eks-ODGJ) diberikan fasilitas berupa kain kanvas ukuran 50 x 50 cm yang akan dibagikan ke per individu peserta untuk kemudian mereka akan dibebaskan untuk mengkreasikan ecoprint tersebut sesuai keinginan dan kreativitas mereka.

Output dari kain ecoprint berupa tas jinjing oleh eks-ODGJ pada pojok literasi ecoprint hari ketiga, sumber: dokumentasi pribadi

Program Pojok Literasi Ecoprint hari ketiga diselenggarakan pada hari Selasa, 6 Agustus 2024. Pada pertemuan ketiga ini sebanyak 7 peserta (Eks-ODGJ) diberikan pelatihan menjahit dengan pemateri Ibu Maimunah selaku pemilik dari CV. Mona Bordir Bondowoso. Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan menjahit ini adalah mengajarkan kepada peserta (eks-ODGJ) bagaimana membuat hasil ecoprint yang telah mereka buat sebelumnya menjadi output yang memiliki nilai jual dan estetika berupa tas jinjing atau totebag.

Dalam upaya menjangkau seluruh kelompok sasaran, Tim PPK Ormawa UKMF Wisma Gita tidak hanya menyediakan wadah pelatihan dengan mengumpulkan para peserta (eks-ODGJ) dalam satu tempat, tetapi juga mewadahi mereka yang berhalangan untuk hadir dalam kegiatan. Tim PPK Ormawa melakukan home visit atau memberikan pelatihan dengan mendatangi langsung tempat tinggal para peserta (eks-ODGJ) yang tidak dapat mengikuti kegiatan di lokasi terpusat. Strategi ini diterapkan untuk memastikan bahwa seluruh kelompok sasaran dapat terlibat dan memperoleh manfaat dari program pelatihan keterampilan ecoprint yang diselenggarakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline