Lihat ke Halaman Asli

PPK Ormawa NCC Emergency

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok, Tim PPK Ormawa NCC Emergency Buktikan Keberlanjutan Program Anting Mpok Nila

Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi foto bersama acara Dapur Inspirasi: Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok (PPK Ormawa NCC Emergency)

Perikanan merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Hal ini menjadikan hasil laut sebagai bahan makanan yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyaknya olahan makanan yang menggunakan hasil laut terutama ikan, memotivasi masyarakat untuk melakukan budidaya ikan secara mandiri. Salah satu yang cukup banyak dilakukan budidaya adalah ikan nila. Selain karena ikan nila sering dikonsumsi oleh masyarakat, ikan nila juga cukup mudah dikembangbiakkan.

Seiring berkembangnya teknologi, budidaya juga memiliki teknologi sistem bioflok yang memanfaatkan sisa buangan dari ikan itu sendiri. Hal ini menarik Tim PPK Ormawa NCC Emergency untuk menyelenggarakan kegiatan Dapur Inspirasi: Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok di Desa Purwobinangun, pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Kegiatan ini melibatkan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Pemerintah Desa Purwobinangun, Ibu-ibu Desa Prima, dan MPOK NILA yaitu kelompok penanggungjawab dari program ANTING MPOK NILA (Atasi Stunting dengan Makanan Olahan Ikan Nila)

Narasumber dari Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Nurfatah, mengatakan kolam dengan sistem bioflok memiliki kelebihan yaitu mudah dari segi perawatan, lahan, dan tidak memerlukan pergantian air yang rutin.

Nurfatah juga menjelaskan bahwa perawatan media bioflok dilakukan dengan penambahan molase dan probiotik jika air berwarna hijau. Hal ini tentunya berhubungan dengan pergantian air dalam sistem bioflok yang juga tidak perlu rutin, penambahan air dilakukan untuk mengganti air yang menguap.

Ketika penyampaian materi, Nurfatah menjelaskan terkait persiapan media seperti aerator dan kolam terpal hingga masa panen dengan bahasa sehari-hari sehingga lebih mudah untuk dipahami.

“Untuk ikan nila dengan sistem bioflok, dalam waktu 3 bulan sudah dapat dilakukan panen," ucap Nurfatah.

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga melakukan pelatihan langsung ke kolam bioflok yang menjadi fokus utama dalam Dapur Inspirasi. Sesi diskusi yang dilakukan di balai desa dan kolam ikan mendorong masyarakat untuk mengenal lebih lanjut terkait budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.

Pelatihan langsung kolam bioflok (PPK Ormawa NCC Emergency)

Selama kegiatan berlangsung masyarakat tampak antusias baik ketika penyampaian materi maupun ketika sesi diskusi. Pelatihan langsung di depan kolam bioflok dapat memberikan gambaran jelas kepada masyarakat akan bentuk dan cara kerja sistem bioflok. Kegiatan Dapur Inspirasi ini juga dapat membuka wawasan masyarakat terkait metode budidaya yang hemat air, efisien lahan, dan ramah lingkungan sehingga dapat diterapkan secara mandiri.

Kegiatan Dapur Inspirasi: Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok ini menunjukkan komitmen Tim PPK Ormawa NCC Emergency dalam keberlanjutan dari program ANTING MPOK NILA yang menggunakan Ikan Nila sebagai bahan baku utama pembuatan nugget untuk mencegah stunting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline