Lihat ke Halaman Asli

ppko bemffarmasi23

PPK ORMAWA BEM FAKULTAS FARMASI UAD

Konservasi TOGA Sebagai Upaya Membangkitkan Teknik "Acaraki" di Kelurahan Grogol Gunungkidul

Diperbarui: 11 Juli 2023   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tim Media PPK Ormawa BEMFF Farmasi UAD

Universitas Ahmad Dahlan melakukan penerjunan 15 mahasiswa dari Tim Program Penguatan Kreativitas Ormawa (PPKO) BEMF-Farmasi di Kalurahan Grogol, Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta pada Sabtu, 8 Juli 2023 dengan mengusung program "Konservasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Guna Terwujudnya Kampoeng Djamoe Khas Kerajaan Majapahit" di Desa Grogol Paliyan Gunungkidul, dengan dosen pembimbing Apt. Azis Ikhsanudin, M.Sc.

Kegiatan penerjunan ini dihadiri oleh Latip Wahyudi selaku Lurah Desa Grogol beserta perangkat desa, Pengurus BUMDES, pengurus RT/RW, dan kelompok Wanita Tani (KWT) dan sejumlah warga di Desa Grogol. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Universitas Ahmad Dahlan yang diwakili oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) yang diwakili oleh Apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.PH selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan serta 2 orang lainnya dari PKM Center Universitas Ahmad Dahlan.

Menurut Latip Wahyudi dalam sambutannya desanya bangga menjadi mitra kerjasama UAD dan siap mendukung penuh penuh pelaksanaan Tim PPKO BEMF-Farmasi UAD dengan menyediakan lahan demplot dan lokasi pengembangan produk guna melestarikan tanaman obat khas Majapahit yang hampir punah di Desa Grogol. "Kami berharap program KEMENDIKBUDRISTEK RI ini mampu mendorong pengembangan potensi masyarakat desa grogol dengan optimalisasi dan pelestarian sektor pertanian khususnya tanaman obat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat " ujar Latip Wahyudi.

Sedangkan Apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.PH, menyampaikan lolosnya tim PPKO dalam program hibah bersaing PPKO Kemendikbud Ristek RI menjadi suatu kebanggaan dan prestasi luar biasa bagi UAD, dimana UAD telah berhasil meloloskan 10 Tim PPKO dalam program KEMENDIKBUDRISTEK RI, salah satunya Tim BEMF-Farmasi dengan inovasi Kampung Konservasi Toga ini," tuturnya sebelum memukul gong sebagai bentuk simbolis penerjunan resmi dan dimulainya pelaksanaan kegiatan. Selain itu, Apt. Hendy Ristiono, S.Far., M.PH, menyampaikan pesan kepada Tim PPKO BEMF-Farmasi UAD agar terus konsisten dan bersemangat untuk melaksanakan program tersebut sehingga bermafaat.

Sedangkan menurut Saffita Firyal Nadaa selaku ketua Tim PPKO-BEM Farmasi dalam pemaparan programnya menyampaikan tema konservasi tanaman obat khas Majapahit di Desa Grogol ini didasarkan pada sejarah prasasti Madhawapura tentang teknik Acaraki yaitu ilmu meracik minuman dari tanaman obat serta kitab Usadha yang pernah ada di Desa Grogol Program ini diharapkan dapat menggali kembali sejarah, budaya dan memunculkan kembali sejarah tersebut ditengah masyarakat. Selain itu, pengetahuan pengolahan tanaman obat berkualitas dengan cara modernisasi minuman diharapkan dapat membangun mind set masyarakat bahwa jamu tidak harus pahit, "ujar Saffita. Untuk itu program pendampingan yang akan dilakukan antara lain teknik penanaman, pengolahannya, penyimpanan dan pemasaran hasil olahan TOGA juga menjadi salah satu target yang ingin dicapai oleh Tim PPKO BEMF-Farmasi UAD. Hal ini diharapan akan menambah pengetahuan, ketrampilan serta meningkatkan nilai ekonomi kepada masyarakat dalam melestarikan sumber daya alam khususnya tanaman obat.

Selain kegiatan penerjunan Tim PPKO-BEM Farmasi oleh UAD, kegiatan sosialiasi dan penyuluhan pemanfaatan tanaman TOGA juga dilakukan dengan mengundang  Apt. Hardi Astuti Witasari, SF., M.Sc. sebagai pembicara. Apt. Hardi Astuti Witasari, S.F., M.Sc merupakan salah satu dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang telah banyak meneliti pengembangan tanaman obat asli Indonesia. Dalam pemaparannya, disampaikan beberapa tanaman TOGA yang telah berhasil berkembang menjadi pangan modern dengan penampilan yang sangat menarik seperti inovasi minuman dari campuran bunga ylang-ylang, air kelapa, selasih dan jeruk nipis yang kaya akan antioksidan serta minuman dari bunga rosella sebagai terapi antihipertensi dan jus daun kelor. Beliau juga menghimbau masyarakat untuk bersabar jika menggunakan herbal sebagai media terapi karena prosesnya yang berbeda dari obat-obatan sintetis, "Jamu atau produk obat dari herbal akan memberikan efek terapi, namun tidak secara instan," ucapnya pasti.

Sumber: Tim Media PPK Ormawa BEMFF Farmasi UAD




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline